Menkominfo Johnny G Plate (kanan) saat di Monumen Pers Nasional Surakarta, Kamis (1/04/2021). |
SOLOSKOY.COM, SOLO – Sesuai rencana, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, mengunjungi Monumen Pers Nasional (MPN) Surakarta, Kamis (1/04/2021) pagi.
Di sela-sela
menghadiri puncak acara Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Tahun 2021 di Kota
Solo, Menkominfo menyempatkan mampir ke MNP yang terletak di Jalan Gajah Mada
59 Solo.
Johnny G
Plate memberikan perhatian serius kepada Program revitalisasi Monumen Pers
Nasional (MPN) yang sudah digulirkan sejak tahun 2019.
BACA JUGA : Menteri Kominfo Akan Tinjau Transformasi Digital di Monpers Nasional Surakarta saat Puncak Hasiarnas 2021
Johnny
berkeliling ke sejumlah ruangan tempat menyimpan koleksi dan mendapat
penjelasan dari Kepala MPN, Widodo Hastjaryo, tentang semua koleksi dan sejarah
berdirinya MPN tersebut.
Dia terlihat
sangat terkesan dan terpesona dengan keberadaan MPN dan benda-benda yang
tersimpan di dalamnya yang merekam perjalanan tentang pers Indonesia, termasuk
sejarah penyiaran di tanah air.
“Ini
kekayaan luar biasa tentang sejarah pers nasional, termasuk penyiaran, wajib
kita rawat dan kembangkan,” ujar Menkominfo kepada wartawan di lokasi.
BACA JUGA : Jelang Lengser, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) Tirakatan Bersama Para Wartawan
Karena itulah,
Johhny menekankan agar program revitalisasi Monumen Pers Nasional terus
dilanjutkan dan tidak hanya tambal sulam.
“Seharusnya
revitalisasi Monumen Pers ini dilakukan secara menyeluruh dan tidak boleh
tambal sulam,” katanya.
“Hanya saja
memang dibutuhkan anggaran yang besar.”
“Coba nanti
kita pikirkan, memang gak boleh setengah-setengah,apalagi dinamika dunia pers
juga berkembang pesat,” ujar Menkominfo menegaskan.
Dia
mengatakan, Monumen Pers ini monumental bagi sejarah perjalanan bangsa.
“Dari gedung
ini muncul ide dan gagasan pers Indonesia, mendukung perjuangan kemerdekaan
Indonesia, termasuk juga awal munculnya penyiaran di Tanah Air,” ucapnya.
“Saya ingin
revitalisasi ini menyiapkan grand desain menyeluruh dan jangan konsep tambal
sulam.”
“Kalau perlu
lakukan studi banding ke negara lain agar maksimal,” tutur Johnny.
Menteri
Kominfo mengatakan, Monumen Pers Nasional menjadi monumen yang mempresentasikan
kisah sejarah panjang perjalanan pers nasional serta sejarah penyiaran.
Maka, tanggung
jawab semua pihak untuk ikut menjaganya.
Johnny
menyebut gagasan besar pemugaran harus melingkupi semua sektor baik
infrastruktur bangunan maupun fasilitas, tata ruang, serta seluruh kawasan yang
melingkupi.
BACA JUGA : Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Usulkan Gelar Pahlawan Nasional bagi Mangkunegoro VII, Ini Alasannya
Dia juga
terkesan dengan bangunan peninggalan Pura Mangkunegaran ini karena mampu menggabungkan
kesan arsitektur Jawa, Asia dan Eropa.
Ia meminta
revitalisasi juga memikirkan tentang ruang-ruang digital.
“Kita
jadikan Tahun 2021 adalah lompatan baru era reformasi digital.” ucapnya.
“Kalau mau
pemugaran tidak hanya fisik tapi untuk koleksi juga harus ditambah, juga perlu
disiapkan guide yang handal untuk transfer informasi pada pengunjung,” katanya.
Johnny
berharap nanti akan muncul konsep Monumen Pers Reborn.
BACA JUGA : Berdiskusi dengan Para Wartawan di Solo, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata Ungkap Hal-hal Penting Ini
Harus ada
adaptasi pemanfaatan alat-alat analog ke teknologi baru digital.
Kaum
milineal juga harus digarap sehingga mereka mau mengunjungi MPN.
Kepala MPN, Widodo
Hastjaryo, menyampaikan kepada Menkominfo, saat ini ada sekitar 1.055 koran
yang sudah terinstal secara digital.
Tahun ini pihaknya
mentargetkan akan melakukan digitalisasi 600.000 halaman koran. (jun)
cerak solo balapan iki, tau lewat aku :D
BalasHapusKita tunggu kelanjutannya, semoga sesuai harapan
BalasHapus