Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Senin, 05 April 2021

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno Perbolehkan Lagi Pergelaran Wayang Kulit Asalkan Patuhi Prokes Ketat

 

FGD bertema “Membangkitkan Destinasi Wisata Budaya Pagelaran Wayang Kulit secara Virtual" bersama Menparekraf Sandiaga Uno.

SOLOSKOY.COM, SOLO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mempersilakan pertunjukan wayang dijalankan kembali saat pandemi Covid-19 sekarang asalkan mengikuti prosedur protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangkitkan Destinasi Wisata Budaya Pagelaran Wayang Kulit secara Virtual” yang diselenggarakan oleh Yayasan Cipta Kerja Indonesia dan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo, Jumat (2/04/2021).

“Selama protokol kesehatan dipatuhi secara disiplin, selama angka Covid-19 di satu daerah terkendali, selama bersinergi dan berkolaborasi dengan satgas dan kepolisian setempat maka pada prinsipnya event bisa dijalankan,” kata Sandiaga.

“Silahkan event itu bisa dilakukan termasuk pergelaran wayang,” ujarnya, dalam siaran pers yang diperoleh SoloSkoy.com.

Angin Segar

Pernyataan ini tentu menjadi angin segar bagi pelaku dan stake holder pertunjukan wayang di Indonesia.

Dikarenakan selama masa pandemi covid-19, seni pertunjukan berhenti total dan menjadi masalah bagi warga masyarakat yang kehidupannya bergantung dengan aktivitas seni pertunjukan.

“Jika kesenian mandeg terus, maka akan jadi masalah besar,” ujar Ki Purbo Asmoro dalam presentasinya.

 “Kebijakan yang solutif, cepat dan tepat tiada lain adalah membuka kembali aktivitas seni dengan regulasi baru di masa pandemi.”

 “Pertunjukan wayang sudah mandeg cukup lama,” ujar Ki Purbo Asmoro.

Keluh Kesah

Kelonggaran penyelenggaraan event dan pertunjukan juga menjawab keluh kesah dari seluruh stakeholder seni pertunjukan wayang sebagaimana disampaikan Ki Warseno Slenk yang mewakili para dalang di Indonesia,

”Kebijakan di lapangan masih sering tumpang tindih,” katanya.

“Kita diizinkan institusi A, institusi B melarang. wayang sudah digelar tiba-tiba dibubarkan,” katanya.

Warseno menambahkan, regulasi dan izin pertunjukan wayang diharapkan sama, dan tidak tumpang tindih.

Harus Ada Kolaborasi

Agar lebih jelas implementasinya, harus ada kolaborasi dari pemerintah dan swasta untuk membuat pilot project dalam rangka menghidupkan kembali pagelaran wayang.

Di akhir diskusi, Menparekraf Sandiaga memberikan ruang bagi pelaku pertunjukkan wayang yang mengalami permasalahan terkait izin penyelenggaraan dan pembubaran.

“Kita mempunyai hotline di kementerian yang dipimpin oleh staf khusus saya Brigjen Pol Krisnadi untuk menangani permasalahan seperti yang disampaikan Ki Warseno tadi,” katanya. (jun)

Share:

2 comments:

Arsip