Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Jumat, 28 Mei 2021

Jalani Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional Program Studi Tahap 1, UMS Hadirkan Narasumber dari Bangkok

 

Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif MSi, membuka acara Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional Program Studi Tahap 1. FOTO : HUMAS UMS

SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO  - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjalani Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional Program Studi Tahap 1 - Rumpun Teknik dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).

Kegiatan dilakukan secara luar jaringan (luring) bertempat di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo,  dan dalam jaringan (daring) melalui zoom meeting, Sabtu (29/05/2021).

Adapun tujuan dari diadakannya acara ini adalah untuk membantu program studi dalam penyusunan dokumen Bantuan Program Fasilitasi Akreditasi Internasional Program Studi.

Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif MSi, menyampaikan dalam sambutannya bahwa UMS terus meningkatkan kualitas pembelajarannya.

Perlu Capaian Standar Internasional

Salah satunya adalah capaian standar internasional, karena tidak cukup hanya dalam cakupan standar nasional.

"Kita tidak hanya dalam capaian nasional saja, tetapi juga harus meluas hingga capaian standar internasional," kata Sofyan Anif dalam siaran pers yang dikirim Bagian Humas UMS kepada redaksi SoloSkoy.com, Sabtu (29/05/2021).

Adapun pelaksanaan bimbingan teknis terbagi menjadi empat rumpun, yaitu Rumpun Ilmu Kesehatan, Rumpun Agro dan Sains, Rumpun Ilmu Sosial, Rumpun Teknik.

Setiap rumpun terbagi menjadi empat tahap penting.

Pertama, Kriteria Akreditasi Internasional dan Konsep Outcome Based Education (OBE); kedua, Contoh Impelementasi OBE; ketiga, Impelentasi Mandiri masing-masing Perguruan Tinggi (Tugas Mandiri); dan yang terakhir Presentasi dan Diskusi dari Hasil Bimbingan Teknis.

Narasumber dari Bangkok

Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Bangkok, Ir Achmad Wicaksono MEng PhD, selaku narasumber pertama memaparkan mengenai definisi akreditasi internasional dan persyaratan akreditasi internasional.

"Akreditasi internasional bukan berarti suatu program studi harus menyelenggarakan suatu kelas atau program internasional," ujar Achmad.

Sedangkan Asesor AUN dari UGM, Dr Leni Sophia Heliani ST MSc, selaku narasumber ke dua, menjelaskan mengenai Outcome Based Education (OBE), salah satunya konsep dan prinsip utama OBE.

Lima Prinsip Utama

"OBE memiliki lima prinsip utama di antaranya fokus pada capaian pembelajaran, backwards curriculum design, memfasilitasi kesempatan belajar, kesesuaian terstruktur, siklus sistimatik Plan-Do-Check-Act (P-D-C-A, Red)," katanya.

Sejauh ini, menurut panitia kegiatan, Rois Fatoni PhD, UMS sudah mendapat pengakuan internasional lewat prodi Teknik Kimia dan Teknik Industri (IABEE - provisional), kemudian Progdi Keperawatan, Farmasi dan Arsitektur dgn (AUN-QA). (jun)

Share:

Kamis, 13 Mei 2021

Khotbah Salat Idul Fitri Rektor UMS Prof Sofyan Anif : Bangsa Kita Perlu Dikuatkan Karakternya

 

Rektor UMS Prof Sofyan Anif menyampaikan khotbah Idul Fitri di Masjid Ibadurrohman Danukusuman. FOTO : HUMAS UMS  

SOLOSKOY.COM, SOLO - Ramadan menjadi momentum berharga bagi umat manusia, terkhusus bagi umat Islam.

Tiada momentum lain yang mampu merubah karakter manusia yang begitu dahsyat, selain Ramadan.

Demikian kata Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Sofyan Anif, dalam khotbah salat Idul Fitri di Masjid Ibadurrohman Danukusuman, Serengan, Solo, Kamis (13/03/2021) pagi.

Rektor UMS Prof Sofyan Anif (jas hitam) bersama pengurus Masjid Ibadurrohman Danukusuman. 

Perkataan Prof Sofyan Anfif itu mengutip pernyataan Prof Dr Ahmad Syarbasi, mantan Rektor Universtas Al-Azhar Mesir.

“Puasa Ramadan juga bisa menjadikan seseorang mempunyai kecerdasan spiritual, sosial, dan emosional,” kata Sofyan Anif menambahkan, sebagaimana siaran pers yang dikirim Humas UMS kepada redaksi SoloSkoy.com.

BACA JUGA : Rektor UMS Sofyan Anif Bagikan Ratusan Parcel Lebaran untuk Tenaga Outsourcing dan Tenaga Harian Lepas

Perlu Dikuatkan

Menyinggung tentang problematika bangsa, rektor UMS itu mengungkapkan bahwa bangsa ini perlu dikuatkan karakternya.

Sebab, menurut dia, tingkat kedisiplinan dan  kejujuran warga masyarakat kian meluntur.

Sedangkan pelacuran, tindak kejatan seperti pembunuhan, dan penggunaan obat-obatan telarang makin meningkat, yang juga dibarengi dengan semakin lemahnya penegakan hukum di Indonesia.

"Jujur saja kasus korupsi justru meningkat di tengah kemiskinan yang melanda masyarakat Indonesia," kata Sofyan Anif.

BACA JUGA : Ini 6 Strategi Penunjang Pengembangan Kampus Prof Sofyan Anif Setelah Dilantik sebagai Rektor UMS Periode Kedua

Punya Misi Besar

Padahal bangsa ini, lanjut rektor, punya misi besar pada tahun 2045 yakni menjadi salah satu dari delapan negara terkuat di dunia.

"Untuk menggapai mimpi tersebut perlu adanya sokongan SDM (sumber daya manusia, Red) yang unggul, dan tegaknya hukum, serta berlakunya alam demokrasi yang baik," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa kondisi bangsa yang semakin terpuruk akibat pandemi, harus segera diatasi bersama.

Sofyan anif dalam khotbahnya juga memaparkan, dalam menggapai kesejahteraan yang hakiki tidak ada jalan lain kecuali dengan melakukan perubahan secara mendasar terhadap pola pikir dan perilaku individu.

BACA JUGA : Amien Rais di Tabligh Akbar UMS Kisahkan Cara Sang Ibunda Mendidiknya untuk Mencintai Muhammadiyah

Senantiasa Melakukan Perubahan

Rektor mengutip QS Al-Hasyr ayat 18 yang menunjukkan bahwa Islam sebagai agama telah memerintahkan umatnya agar senantiasa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

“Hari Raya Idul Fitri ini sangat baik bagi umat manusia terkhusus umat Islam untuk merenungkan dan berkomitmen menerapkan nilai-nilai Ramadan dalam membangun karakter bangsa yang baik sehingga menjadi jalan pembuka terwujudnya cita-cita bangsa pada tahun 2045,” katanya.

Dalam akhir khotbahnya, rektor UMS mengutip pernyataan Imam Ghazali bahwa dengan mempunyai sifat-sifat baik tersebut akan menjadikan terhindarnya individu dari sifat sombong,

“Kesombongan inilah yang menjadi salah satu komitmen Rasulullah untuk mengikisnya, serta membangun dan menegakkan umatanwasathon atau umat yang teladan, ” kata Sofyan Anif. (jun)

Share:

Senin, 10 Mei 2021

Hizbul Wathan UMS dan Hizbul Wathan STKIP Muhammadiyah Bogor Gelar Kajian Ramadan

 

Zoom meeting Kajian Ramadan HW UMS dan HW STKIP Muhammadiyah Bogor. FOTO : HUMAS UMS

SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO - Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Surakarta (HW UMS) dan Hizbul Wathan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bogor menggelar Kajian Ramadan.

Kegiatan ini diadakan secara daring melalui zoom meeting pada Sabtu (8/05/2021), dihadiri oleh sobat HW dari berbagai daerah di antaranya Jambi, Bangka Belitung, Tasikmalaya, Sidoarjo, dan Sorong.

Wakil Ketua III STKIP Muhammadiyah Bogor, Ramanda Naufal Ramadian, dan Ketua Bidang Penelitian Pengembangan dan Evaluasi (PPE) Qobilah HW UMS, Ramanda Sri Sunarjono, menjadi pembicara Kajian Ramadan ini.

Menurut siaran pers yang dikirim Humas UMS kepada SoloSkoy.com, mereka membawakan tema Peran Seorang Pandu dalam Momentum Penghujung Ramadan di Masa Pandemi Covid-19.

BACA JUGA : Hizbul Wathan UMS Hadirkan Tiga Narasumber dari MDMC dalam 'Talkshow' Kesiapsiagaan Bencana

Bertukar Ilmu 

Ramanda Halim Kusuma selaku Pembina HW UMS dalam sambutannya antara lain berharap kolaborasi ini dapat menjadi wadah untuk bertukar ilmu di antara pandu HW, dan kegiatan dapat terus berkelanjutan, tidak hanya dilaksanakan di Bulan Ramadan.

Adapun Ramanda Naufal Ramadian membahas banyak hal, mulai dari peran HW sebagai Ortom, hingga pembahasan mengenai spirit Jenderal Sudirman yang masih memiliki relevansi untuk diamalkan oleh pandu HW saat ini.

BACA JUGA : Ini 6 Strategi Penunjang Pengembangan Kampus Prof Sofyan Anif Setelah Dilantik sebagai Rektor UMS Periode Kedua

Di sisi lain, Ramanda Sri Sunarjono memaparkan mengenai beberapa poin dari janji Pandu HW.

Di antaranya, setia dan teguh hati, siap menolong dan wajib berjasa, siap melaksanakan perintah tanpa membantah, serta suci dalam hati pikiran, perkataan dan perbuatan. (jun)

Share:

Jumat, 07 Mei 2021

Alumni SMAN 2 Solo Bagikan Ratusan Paket Takjil dan Ratusan Paket Sembako

Alumni SMA Negeri 2 Solo membagikan  paket sembako di kawasan Pasar Legi.

SOLOSKOY.COM, SOLO – Alumni SMA Negeri 2 (SMAN 2) atau Smada Solo membagi-bagikan takjil lagi, Kamis (6/05/2021) sore, kali ini sebanyak 370 paket takjil.

Kegiatan Ramadan 1442 H Berbagi Takjil alumni bekerjasama dengan pihak OSIS SMAN 2 Solo ini merupakan kegiatan keempat atau terakhir selama bulan puasa 2021.

Sehari sebelumnya, Rabu (5/05/2021), mereka membagikan 236 paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula pasir, kecap,  mi instan dan teh celup.

Koordinator kegiatan dari Angkatan 1983, Isdaryati, kepada SoloSkoy.com, Jumat (7/05/2021) malam, menjelaskan bahwa 370 paket takjil tersebut dibagikan di kawasan depan Stadion Manahan.

Alumni SMA Negeri 2 Solo berfoto bersama seusai membagikan takjil di kawasan Manahan.

Tiga Tempat

Sedangkan sembako dibagikan di tiga tempat yakni di seputar Gedung SMAN 2,  Stasiun Solo Balapan, dan Pasar Legi.

“Penerima paket sembako adalah alumni, siswa dan guru tidak tetap dan karyawan tidak tetap di Smada, warga di lingkungan Smada, tukang becak di sekitar Smada, Satpam dan petugas kebersihan SMAN 1, porter dan tukang becak Stasiun Balapan, dan kuli gendong Pasar Legi,” katanya.

Alumni SMA Negeri 2 Solo membagikan  paket sembako.

Menurut Isdaryati, semula pembagian sembako akan dilakukan hanya di halaman SMAN 2 tapi kemudian bertambah menjadi  tiga lokasi karena donasi untuk membeli sembako ternyata melebihi target.

“Semula target kami untuk membeli 100 paket sembako ternyata bisa mencapai 234 paket,” ujarnya, kemudian berucap terimakasih kepada para alumnus yang sudah ikut menyumbang alias menjadi donator.

Sejak 15 April

Diberitakan sebelumnya, kegiatan Berbagi Takjil alumni SMAN 2 Solo digelar setiap Kamis sore sejak 15 April 2021.

Kegiatan perdana dilakukan Kamis (15/04/2021) sore di Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di depan Gedung Batari..

Kemudian, kegiatan kedua digelar Kamis (22/04/2021) sore di sebelah utara Jembatan Tirtonadi atau di sekitar Tugu Keris, tak jauh dari Terminal Bus Tirtonadi Solo.

Lalu kegiatan ketiga di kawasan Gladak, Kamis (29/04/2021).

Berbuka Puasa

Adapun pada Jumat (7/05/2021) petang tadi Isdaryati berkumpul bersama kawan-kawannya alumni Angkatan 1983 untuk berbuka puasa bersama sekaligus membagikan paket bingkisan.

Pembagian paket sembako alumni SMA Negeri 2 Solo Angkatan 1983.

“Ini tadi yang dapat paket bingkisan 29 orang,” katanya.

Mengenai rencana kegiatan mendatang, Isdaryati menjelaskan,  pada tanggal 26 Mei 2021 akan diadakan  Senam dan Halal bihalal di Gedung SMA 2. (jun)

Share:

Rabu, 05 Mei 2021

Rektor UMS Sofyan Anif Bagikan Ratusan Parcel Lebaran untuk Tenaga Outsourcing dan Tenaga Harian Lepas

 

Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif, membagikan parcel Lebaran untuk para tenaga outsourcing dan karyawan harian lepas di kampusnya.  FOTO : HUMAS UMS

SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membagikan parcel kepada 366 tenaga outsourcing dan tenaga harian lepas.

Pembagian diadakan di Masjid Sudalmiyah Rais, Kampus 2 UMS, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jateng, Senin (4/05/2021).

Acara berlangsung dalam suasana santai, penuh keakraban dan  mematuhi protokol kesehatan.

Pembagian pada saat momentum penghujung Ramadan ini dimanfaatkan Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif, untuk memberikan semangat kepada tenaga outsourcing dan karyawan harian lepas yang bekerja di kampus.

BACA JUGA : Amien Rais di Tabligh Akbar UMS Kisahkan Cara Sang Ibunda Mendidiknya untuk Mencintai Muhammadiyah

Dirasakan Dampaknya

"UMS maju tidak pernah lepas dari peran mereka, maka UMS besarpun harus dirasakan dampaknya pula bagi mereka,” katanya.

“(Berkat mereka) kampus terlihat selalu bersih," ujar Sofyan Anif dalam siaran pers yang dikirim Humas UMS ke redaksi SoloSkoy.com.

Rektor menyinggung etos kerja para pegawai yang diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam kemajuan UMS dengan dilandasi keikhlasan dalam setiap aktivitas yang dilakukan para karyawannya. 

"Kebersamaan, silaturahim etos kerja yang baik, kejujuran, kedisiplinan di dalam kita berkerja, dan komitmen untuk membesarkan, itu semua adalah bentuk ibadah kepada Allah," kata Sofyan.

BACA JUGA : Pandemi Covid-19, LDA Keraton Surakarta Gelar Malam Selikuran Tanpa Arak-arakan Tumpeng dan Lampu Ting

Merasa Senang

Mereka yang memperoleh parcel merasa senang.

Hal ini antara lain terungkap dari Yanti yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Pesantren Mahbasiswa (Pesma KHMas Mansyur) sejak dua tahun lalu.

Dia mengatakan, pemberian bingkisan ini sangat bermanfaat dan membantu bagi keluarganya.

"Kerja di UMS itu menyenangkan, kesejahteraan karyawan selalu diperhatikan," papar dia.

BACA JUGA : Tim Terpadu Jejaring Keamanan Pangan Kota Solo Sidak ke Distributor dan Pusat Perbelanjaan

Kegiatan Rutin

Adapun Kabiro Sekretariat UMS, Dr Anam Sutopo,  menjelaskan, kegiatan ini dilakukan secara rutin oleh UMS yang merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik nasional ini setiap tahun menjelang Idul Fitri.

Tradisi itu merupakan suatu kegiatan yang positif dan memiliki tujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara pemimpin universitas dengan semua pegawai di lingkup kampus.

Sekaligus, katanya, agar dapat memberi motivasi dan apresiasi kepada outsourcing dan tenaga harian lepas atas dedikasi yang telah diberikan kepada UMS. (jun)

Share:

Amien Rais di Tabligh Akbar UMS Kisahkan Cara Sang Ibunda Mendidiknya untuk Mencintai Muhammadiyah

 

Amien Rais (kanan) membawakan tema Hikmah Kehidupan, Inspirasi dari Kiprah Ibu Hj Sudalmiyah Rais dan Prof Amien Rais. FOTO : HUMAS UMS

SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO  - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jateng, menggelar Tabligh Akbar Gema Kampus Ramadan untuk yang ke empat kalinya dengan pembicara Prof H Muhammad Amien Rais MA PhD.

Acara ini  digelar secara daring melalui Zoom dan Streaming Youtube TVMu dan TV UMS pada Selasa (4/05/2021).

Amien Rais, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua MPR RI, membawakan tema Hikmah Kehidupan, Inspirasi dari Kiprah Ibu Hj Sudalmiyah Rais dan Prof Amien Rais.

BACA JUGA :  Tabligh Akbar di UMS, Ustaz Restu Sugiharto Ajak Mahasiswa Bahas Dosa Berat hingga Cinta dan Jodoh

Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif MSi, dalam sambutannya di awal acara menyampaikan bahwa tema ini sangat strategis dan dapat menjadi suatu pengalaman untuk mengemban hikmah bagi kader muda Muhammadiyah.

Layak Diteladani

"Tema ini menjadi sangat strategis sekali dan sebagai suatu pengalaman untuk diteladani bagi kader-kader muda untuk meneruskan perjuangan Muhammadiyah," ujar Sofyan Anif dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi SoloSkoy.com, Selasa (4/05/2021) malam.

BACA JUGA :  Busyro Muqoddas Sampaikan Tiga Pesan Penting KH Ahmad Dahlan di Tabligh Akbar Ramadan UMS

Adapun dalam materinya Amien Rais antara lain menceritakan bagaimana dahulu ibundanya, Hj Sudalmiyah Rais, mendidiknya agar tetap bersekolah di sekolah Muhammadiyah.

"Pada saat saya ingin bersekolah di sekolah negeri, ibu saya melarang saya, dan mengatakan masih ada sekolah Muhammadiyah," kata Amien mengenang almarhum ibundanya.

Tidak Jauh

"Alasan ibu saya melarang saya bersekolah di sekolah negeri,  agar kita para kader Muhammadiyah tidak jauh dari nuansa Islam itu sendiri," ujar mantan Ketua Umum DPP PAN ini.

BACA JUGA :  Solopeduli Bagikan 3.000 Bingkisan Ikatkan Cinta Ramadan Sambil Perkenalkan Maskot Bernama Muza

Pada bagian lain Amien mengungkapkan, saat dirinya semakin tua, ia mengetahui bahwa Alquran suatu kitab suci yang menunjukkan jalan kita ke jalan yang makin solid, dan Allah memberikan balasan yang besar bagi umat yang berada di jalan-Nya. (jun)

Share:

Selasa, 04 Mei 2021

Solopeduli Bagikan 3.000 Bingkisan Ikatkan Cinta Ramadan Sambil Perkenalkan Maskot Bernama Muza

Maskot Solopeduli, Muza, bertemu Naila Nur Azizah (7), anak yatim penerima bingkisan dari Solopeduli i di Sragen, beberapa waktu lalu. FOTO : DOK SOLOPEDULI

SOLOSKOY.COM, SOLO  – Sejak awal Ramadan tahun 2021, Solopeduli dengan program Ikatkan Cinta Ramadan telah membagikan 3.000-an bingkisan yang ditebarkan di beberapa wilayah Soloraya dan Jawa Tengah. 

Bersamaan dengan program itu, Solopeduli sekaligus memperkenalkan maskot bernama Muza.

“Sampai saat ini program Ikatkan Cinta Ramadan masih berlangsung," kata Direktur Pendayagunaan Solopeduli, Harjito Saputra, dalam siaran pers yang dikirim kepada redaksi SoloSkoy.com, Selasa (5/04/2021).

"Bekerja sama dengan sejumlah mitra dan donatur, setidaknya sudah 3.000-an paket kami bagikan kepada yang berhak."

"Di Ramadan ini kami sekaligus memperkenalkan maskot kami, Mas Muza namanya,” ujarnya.  

BACA JUGA : YBM PLN Sukoharjo Gandeng SOLOPEDULI untuk Salurkan Dana Sosial

Beberapa Kategori

Bingkisan yang dibagikan itu, menurut Harjito, terbagi dalam bebagai kategori, yaitu Bingkisan Cinta Yatim, Bingkisan Paket Keluarga Bahagia, dan bingkisan berupa Takjil. 

“Paket yang kami gulirkan ini kami distribusikan di wilayah Soloraya, Pekalongan, Wonosobo, Salatiga, Yogyakarta, Semarang, dan bahkan hingga Bekasi,” katanya.

Pendistribusian dilakukan secara bertahap selama bulan Ramadan. 

“Tentu kami juga melihat kondisi yang masih pandemi tidak memungkinkan untuk mengumpulkan massa terlalu banyak,” ungkap Harjito.

BACA JUGA : Takjil Berupa 350 Boks Nasi Dibagikan Alumni SMAN 2 Solo di Gladak

Blangkon dan Batik

Menurut Harjito, pembukaan awal Ramadan Solopeduli cabang Sragen memulai mendistribusikan Bingkisan Cinta Yatim dengan mendatangi satu persatu rumah anak yatim. 

Nah pada saat pembagian paket Bingkisan Cinta Yatim ini, kami memperkenalkan maskot kami Muza,” kata Harjito.

Koordinator konten kreator Solopeduli, Fafa Faisal, menyampaikan, Muza merupakan maskot Solopeduli  yang baru digagas yaitu berupa boneka yang menggambarkan seseorang memakai blangkon, berwajah kemerahan menandakan keceriaan, menebar kebahagiaan. 

Blangkon dan batik itu, menurut dia, sebagai identitas bahwa Solopeduli ada Jawa Tengah.

“Muza diambil dari kata ‘Muzakki’ atau orang baik yg memberikan hartanya untuk orang yg membutuhkan," katanya. 

"Kami berharap Muza bisa memberikan kebahagiaan untuk orang lain, para penerima manfaat Solopeduli,” ujar Fafa.

BACA JUGA : Patuhi Protokol Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Bagikan Buka Puasa Gratis Pakai Sistem 'Drive Thru'

Merasa Senang

Salah seorang yang bertemu dengan Muza untuk kali pertama adalah Naila Nur Azizah (7). 

Dia terlihat senang saat tim Solopeduli mendatangi rumah orangtuanya bersama Muza. 

Raut wajah bahagia terpancar darinya. 

Wah ada badut," ujarnya lalu tertawa-tawa.

Naila merupakan salah satu penerima manfaat Bingkisan Yatim dari Solopeduli, beralamat di Dukuh Karang RT 05 Desa Trobayan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. 

Naila merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

BACA JUGA : KBIH Mandiri Solo Segera Luncurkan Program 'Haji Mandiri Peduli' demi Menjaga Kemrabruran

Penjahit Daster

Adapun Ny Dewi, ibu Naila, bekerja sebagai penjahit daster dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya.

“Kami hanya bisa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Solopeduli, sudah berbagi hingga ke pelosok sini," katanya.

"Terimaksih juga kepada seluruh donatur Solopeduli," kata Dewi.

"Bingkisan Yatim ini sangat bermanfaat buat kami, apalagi anak saya sangat senang dengan badutnya,” ujar Dewi. (jun)

Share:

Senin, 03 Mei 2021

Pandemi Covid-19, LDA Keraton Surakarta Gelar Malam Selikuran Tanpa Arak-arakan Tumpeng dan Lampu Ting

 

Suasana zikir dan tahlil Malam Selikuran yang diselenggarakan oleh LDA Keraton Surakarta. FOTO : ISTIMEWA

SOLOSKOY.COM, SOLO - Bagi umat Islam, 20 hari terakhir di bulan Ramadan, khususnya di malam-malam hari ganjil, dipercaya sebagai turunnya Lailatul Qadar yang disebut lebih mulia daripada seribu bulan.

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) pun merayakannya, dengan acara yang disebut Malam Selikuran.

Malam Selikuran Ramadan 1.442 Hijriyah digelar oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) yang diketuai GKR Wandansari Koes Moertiyah dengan zikir dan tahlil di Masjid Agung Keraton Surakarta, Minggu (2/05/2021) malam.

"Karena masih pandemi Covid-19, untuk Malam Selikuran kali ini tidak menyelenggarakan arak-arakan,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum LDA Keraton Kasunanan yang juga suami Koes Moertiyah, Dr KP Eddy Wirabhumi, kepada wartawan di sela-sela acara.

“Kerabat Kraton Surakarta yang tergabung dalam Lembaga Dewan Adat hanya melakukan tahlil dan zikir di Masjid Agung Kraton Surakarta,” katanya.

Diizinkan Satgas Covid-19

Kanjeng Wira, panggilan akrab Eddy Wirabhumi, mengatakan sudah mendapatkan perizinan untuk penyelenggaran acara tersebut dari Satgas Covid Kota Solo dan Polsek Pasarkliwon.

“Alhamdulillah prosesi Malam Selikuran berjalan lancar, khidmad dilaksanakan setelah salat Taraweh, waktunya pun kita persingkat cukup 30 menit tanpa meninggalkan kesakralannya," kata dia.

Adapun tradisi Malam Selikuran awalnya dikembangkan oleh Raja Mataram Islam, Sultan Agung Hanyakrakusumo (1613-1645).

Akan tetapi, ritual ini sempat mengalami pasang surut.

Masa Puncak

Di Keraton Surakarta, Malam Selikuran dihidupkan lagi oleh Pakubuwana IX (tahun 1861 – 1893), dan mengalami puncaknya pada masa Pakubuwana X (tahun 1893 – 1939).

Malam Selikuran merupakan tradisi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam menyambut malam ke-21 atau 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Dalam kondisi normal, saat tidak ada pandemi, arak-arakan pembawa tumpeng dan lampu ting atau pelita, dilakukan dari Masjid Agung menyusuri Jalan Slamet Riyadi dan berakhir di Joglo Sriwedari

Karena sekarang masih pandemi Covid-19, arak-arakan itu ditiadakan.

Ajukan Surat

Sebelumnya pihak LDA Keraton Surakarta telah mengajukan surat permohonan kepada Satgas Covid, tanggal 26 April 2021, lalu kemarin izinnya turun.

“Tanggal 27  April kami bersurat, memberitahukan kepada masjid, Polsek dan Koramil , bahwa kita akan melakukan kegiatan itu,” kata Kanjeng Wira .

Pihak LDA kemudian mengirim surat lagi kepada masjid, memberitahukan bahwa pihak LDA tetap akan menyelenggarakan itu, karena  mempunyai izin penyelenggaraan dari Satgas Covid-19.

"Pihak kami tidak mengadakan arak-arakan, tapi hanya zikir, tahlil di masjid,” katanya. (jun)

Share:

Sambut Hardiknas, FKIP UMS Gelar Webinar Bersama Ketua Umum PGRI dan Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia

 

Webinar bertema Nilai Progresif & Pendidikan Abad 21 Ki Hajar Dewantara di UMS. FOTO : HUMAS UMS

SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UniversitasMuhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Seminar Online atau Webinar untuk menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Menurut siaran pers yang diperoleh redaksi SoloSkoy.com, webinar ini bertempat di Gedung Induk Siti Walidah UMS Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jateng, pada Sabtu tanggal 2 Mei 2021, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Webinar mengusung tema Nilai Progresif & Pendidikan Abad 21 Ki Hajar Dewantara, menampilkan beberapa narasumber yaitu  Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan sekaligus Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, Prof Dr H Sunaryo Kartadinata M Pd.

Kemudian, Rektor UMS sekaligus Ketua Umum Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI), Prof Dr Sofyan Anif MSi; dan Ketua Umum PengurusBesar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof Dr Unifah Rosyidi MPd.

Nilai Progresif Pendidikan

Dalam Webinar yang dihadiri lebih dari 900 peserta (para dosen, guru, mahasiswa, praktisi pendidikan, dan pemerhati pendidikan) ini Sofyan Anif memaparkan materi mengenai nilai progresif pendidikan abad 21.

Ia berbicara tentang pendidikan bukan sekadar transfer knowledge, tetapi juga transfer nilai.

Nilai karakter, kata rektor, tidak hanya ditentukan oleh sekolah, melainkan juga keluarga dan lingkungan.

Ia juga mengutip pemikiran pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, bahwa pendidikan harus mampu menghasilkan manusia yang berkarakter seimbang dalam intelektual, spiritual, dan emosional.

Faktor Siswa

Sedangkan Unifah Rosyidi menceritakan mengenai perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan, yang rela meninggalkan status kebangsawanannya demi membangun pendidikan yang menjadikan siswa sebagai pusat dalam pendidikan.

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI ini juga menegaskan pentingnya faktor among, momong, dan ngemong menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan.

"Guru harus dapat meralisasikan among, momong, dan ngemong dalam dunia pendidikan," kata Unifah.

Adapun Sunaryo Kartadinata menyampaikan Pendidikan Abad 21 adalah pendidikan inklusif dan adaptif sesuai dengan semboyan Tut Wuri Handayani yang dikenalkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai sarana untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

 Satu Abad Silam

Sedangkan Ketua Penyelenggara sekaligus Dekan FKIP UMS, Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum, saat membuka  webinar menyebutkan pikiran Ki Hajar Dewantara yang disampaikan satu abad lalu.

Pemikiran  itu  mengenai kemerdekaan belajar dan nilai-nilai keteladanan, keluhuran budi, kepemimpinan, dan nilai-nilai gotong royong melalui falsafah Tut Wuri Handayani menjadi penghela penting dalam mengelola, mengembangkan, dan menggerakkan pendidikan era global sekarang ini.

Dalam webinar juga disampaikan pengumuman Kejuaraan Nasional Lomba Nasional Cipta Puisi Edukasi Masa Pandemi (CPE-MP), Lomba Nasional Inovasi Pembelajaran Abad 21 Masa Pandemi (IPA-21 MP), dan Lomba Nasional Koreografi Senam Imaji Masa Pandemi (KSI-MP). (jun)

Share:

Minggu, 02 Mei 2021

Politeknik Santo Paulus Surakarta dan Bank Sampah Bunga Raya Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun dari Bahan Minyak Jelantah

Pelatihan pembuatan sabun yang berasal dari minyak jelantah. FOTO : DOK POLITEKNIK SANTO PAULUS

SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO  - Bank Sampah Bunga Raya dari Desa Purbayan bekerjasama dengan Politeknik Santo Paulus Surakarta menggelar pelatihan pembuatan sabun yang berasal dari minyak jelantah, Sabtu (1/05/2021).

Acara pelatihan dilakukan di Desa Purbayan, Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jateng.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud kegiatan memanfaatkan minyak  bekas dan tidak layak dikonsumsi, menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Salah satu pemateri pelatihan, Fransisca Harumi P S TP MSc menyampaikan bahwa kriteria minyak jelantah, antara lain, minyak yang akan menimbulkan asap yang banyak ketika digunakan (smoking point).

Bikin Gatal

Selain itu, ketika digunakan untuk menggoreng bahan makanan, akan menimbukan rasa gatal di tenggorokan.

“Pada kondisi itu, nilai gizi minyak sudah menurun drastis,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa minyak jelantah adalah salah satu sampah yang dihasilkan di sebagian rumah tangga.

“Kebanyakan minyak jelantah dibuangaja di selokan,” ujar Harumi.

Langkah Bersahabat

Sedangkan Henny Parida Hutapea S Si MSc, trainer dalam kegiatan tersebut, menjelaskan, pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun adalah langkah konkret bersahabat dengan bumi karena tidak mencemari lingkungan.

Sabun yang dihasilkan bisa digunakan untuk mencuci lap kotor atau kain, asalkan bukan digunakan untuk sabun mandi.

Bahan-bahan yang digunakan pun mudah didapat sehingga bisa dipraktikkan dan menjadi produk unggulan dari bank sampah.

Adapun Bank Sampah Bunga Raya memiliki anggota lebih dari 30 orang, dan sejak sekitar dua tahun lalu aktif mengajak para nasabahnya untuk memilah sampah, baik plastik, kertas maupun minyak jelantah.

“Kegiatan penyetoran sampah dilakukan setiap sebulan sekali,” kata Nanik Purwati SH, Manajer Bank Sampah Bunga Raya. (jun)

Share: