|
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo, Aryo Widyandoko, saat gathering bersama para pengelola agen perjalanan wisata Jatim. FOTO : DOK BPPD SOLO |
SOLOSKOY.COM,
SURABAYA - Isu kesehatan menjadi topik yang banyak diperbincangkan, termasuk
untuk urusan berwisata. Terlebih dalam kondisi pandemi seperti sekarang.
Wisata
kebugaran atau wellness tourism kini menjadi tren wisata baru yang diminati
masyarakat di era pandemi Covid-19, dan diprediksikan akan terus berlangsung
pascapandemi.
Untuk
itu Kota Solo sudah menyiapkan dan menyambut sektor pariwisata kebugaran dan
kesehatan. Kota Solo terus berbenah untuk menjadikan kota ini sebagai ikon
Wellness Tourism di Tanah Air.
Demikian
diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo, Aryo Widyandoko, di
hadapan pengelola agen perjalanan wisata Jawa Timur (Jatim). Acara tatap muka
dengan agen perjalanan wisata Jatim itu berlangsung di Hotel Alana, Surabaya,
Selasa (30/11/2021).
“Selain
infrastruktur yang mendukung wellness tourism, stake holder pariwisata di Kota
Solo juga telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung tren wisata baru di
di era pandemi tersebut. Mulai dari vaksinasi, program CHSE dan lainnya,” katanya,
dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi SoloSkoy.com.
Selain bertemu dengan travel agent di Jawa Timur, rombongan BPPD juga melakukan kunjungan media ke kantor redaksi Tribunjatim.com dan Surya. Mereka ditemui Pemred Tribunjatim.com, Tri Mulyono, dan jajaran pimpinan lainnya.
|
BPPD Surakarta di kantor redaksi Tribunjatim.com dan Surya,ditemui Pemred Tribunjatim.com, Tri Mulyono (kanan). |
Sudah Tersedia
Ditambahkannya,
wisata bugar menyangkut kebugaran fisik, kebugaran mental dan kebugaran jiwa.
Sejumlah fasilitas untuk mendukung hal itu sudah tersedia di Kota Solo, dan
sebagian dalam proses pembangunan.
“Wellness
Tourism juga tak bisa terpisahkan dengan Sport Tourism. Kota Solo pun sudah
punya fasilitas pendukung olahraga yang mumpuni dan sebagian dalam proses
penyelesaian dan perencanaan untuk dibangun,” katanya.
Selain
Aryo, juga disertai pengurus BPPD (Badan Pormosi Pariwisata Daerah) Kota Solo.
Dalam kesempatan itu juga berlangsung diskusi dan tanya jawab antara agen
perjalanan dengan BPPD Solo seputar pariwista di Kota Solo dan sekitarnya.
Retno
Wulandari, Ketua BPPD Kota Solo, menambahkan, di Solo juga ada fasilitas
kebugaran dan kesehatan yang mumpuni.
“Ada Stadion Manahan dengan fasilitas
sesuai standar FIFA serta lima stadion mini lainnya yang rumputnya juga
berstandar FIFA. Ada velodrome balap sepeda, ada GOR basket dan bulutangkis
kelas nasional, ada Edutorium indoor berdaya tampung 10.000 orang, arena untuk
berenang, bowling hingga berkuda dan panahan banyak bertebaran di kota ini.
Serta masih banyak lagi fasilitas olahraga di kota Ini,” tambahnya.
Budaya dan Tradisi
Dikatakannya,
untuk mendukung kebugaran mental dan spiritual banyak lokasi yang bisa dituju
mulai Masjid Agung, Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan
sejumlah titik lainnya yang selama ini banyak menyajikan kegiatan-kegiatan kebudayaan
dan tradisi.
Di
Kota Solo juga banyak berlangsung kegiatan haul (peringatan kematian) dari
sejumlah tokoh yang selalu dihadiri ribuan orang dari berbagai tempat. Hal itu
yang tidak dimiliki oleh kota lain.
Ada
pula banyak program untuk wellness tourism di kota ini. Mulai dari tarian jawa,
event pertunjukan budaya yang rutin dan konsisten digelar seperti festival
keroncong, festival tari, SIPA dan lainnya.
“Tak
hanya tarian Jawa, event pertunjukan dan
kuliner khas, Kota Solo juga menyuguhkan wisata kebugaran (wellness tourism)
yang beragam dan bernuansa lokal,” ujarnya.
Anggota
BPPD lainnya, Anas Syahirul menambahkan, alternatif wisata kebugaran seperti
spa tradisional, meditasi jawa dan lainnya juga tersedia. Kota Solo juga
didukung dengan gudangnya kuliner sehat/kebugaran, mulai dari wedang rempah,
jamu jawa, herbal, soto rempah hingga menu-menu tradisional yang kaya dengan
bahan sehat seperti pecel, gudangan, trancam, dan lainnya. Soal memanjakan
lidah dengan menu sehat, semua ada di Kota Solo.
“Semakin
lengkap lagi, untuk mendukung terciptanya Wellness Tourism, stake holder
pariwisata di kota ini juga sudah menerapkan pranata pariwisata berbasis CHSE
(Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Hotel, restoran dan
lokasi iwisata di Solo telah menjalankan program CHSE tersebut,” ungkap Retno
Wulandari.
Punya Komitmen Kuat
Aryo
mengatakan, Pemerintah Kota Solo juga punya komitmen kuat dengan menjalankan
program vaskinasi bagi seluruh warga Solo maupun penggerak wisata yang ada di
kota ini. Semua yang terlibat dalam bisnis pariwisata dan UMKM sudah menjalani
vaksinasi secara lengkap, dua kali vaksin. Program vaksinasi di Kota Solo juga
menjadi yang tertinggi di Indonesia, melebihi target yakni 115 persen. Dan saat
ini sudah menyasar vaksinasi pelajar.
Pondasi
wellness tourism yang dibangun tersebut membuahkan hasil dengan telah
dikukuhkannya Kota Solo sebagai salah satu kota percontohan Wellness City dan
Wellness Tourism atau Kota Kebugaran dan Wisata Kebugaran di Indonesia.
Pengukuhan dilakukan oleh Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) pada pertengahan Nopember 2021 kemarin.
Solo
punya brand pariwisata baru yakni “Solo Wellness City, The City of Java
Wellness”. Solo akan menjadi pilot project. Selain Solo, ada kota lain yang
dikukuhkan menjadi proyek percontohan wellness city di Indonesia yakni
Yogyakarta dan Bali.
Berwisata ke Solo dimudahkan dengan akses transportasi
yang sangat mudah. Solo dapat dijangkau dengan mudah dengan penerbangan, jalur kereta api hingga akses darat
yang sangat gampang karena akses jalan tol melintasi kawasan ini. Ada bandara,
stasiun besar dan terminal bus termegah di Indonesia.
Soal
dukungan akomodasi penginapan, jangan ditanya lagi. Karena Solo memiliki kamar
hotel berjumlah 5.227 kamar. Terdiri atas hotel berbintang yang berjumlah 56
hotel dan 85 hotel non-bintang. Belum lagi homestay dan sejenisnya. (*)