Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Senin, 21 September 2020

Indro Warkop Kunjungi Warung Selat Mbak Lies di Solo

KOMEDIAN senior dari Ibu Kota, Indro Warkop (62), berada di Kota Solo, Jateng, Jumat (18/09/2020), 

Di sela-sela kegiatannya di Solo, pria bernama asli Drs H Indrodjojo Kusumonegoro MM ini menikmati makan (saat) siang di restoran Warung Selat Mbak Lies.

Indro datang bersama beberapa kawannya ke resto legendaris  di Serengan Gang II/42 Solo ini,

Adapun Warung Selat Mbak Lies eksis sejak 1987 silam, atau sejak 33 tahun lalu. 

Sebelum pandemi Covid-19, resto ini sering dikunjungi para pesohor (termasuk artis dan pejabat tinggi).

Saat masih pandemi seperti sekarang pun Warung Selat Mbak Lies juga masih tetap populer bagi para pesohor.

Terbukti, sebelum kunjungan Indro Warkop ini, pada  pada 10 Juli 2020 lalu,Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menikmati menu di Warung Selat Mbak Lies.

Kala itu sang menteri ke Warung Selat Mbak Lies di sela-sela kunjungan kerjanya ke wilayah Kabupaten Sragen. (*)




Share:

Kamis, 03 September 2020

LSM Garage di Mojosongo Solo Sudah Hasilkan Puluhan Trail Vintage

 

BENGKEL las ini berada dalam kampung, dan terlihat sederhana.

Pekerjanya pun hanya satu orang, yang juga sekaligus pemilik bengkel tersebut.

Warga setempat mengenal bengkel las di Jl Agung Utara III No.8, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo Jateng, ini sebagai bengkel milik Lasimin.

Sedangkan orang-orang luar, terutama para pecinta sepeda motor trail dan trial, menyebut bengkel Lasimin itu sebagai LSM Garage.

Sebuah motor trial yang sedang dalam proses modifikasi di LSM Garage (Foto: Dokumentasi Lasimin)
Benar, LSM adalah singkatan dari Lasimin; sedangkan garage merujuk pada bengkel tersebut yang menyimpan dan menghasilkan banyak motor trail tua (vintage) maupun motor trial hasil modifikasi Lasimin.

Adapun mayoritas pelanggan Paman LSM atau Lek LSM (panggilan akrab Lasimin) adalah para anggota Solo Raya Vintage Trail (SVT).

Lasimin sendiri juga anggota SVT sekaligus montir hal-hal yang berkaitan dengan pengerjaan las (termasuk kerangka motor) di SVT.

Para anggota  SVT menjuluki sang Paman sebagai builder motor vintage.

Ia pun aktif dalam kegiatan ngetrail bersama SVT, termasuk saat ada momen ngetaril di luar kota yang jauh dari Solo.

"Paman" LSM alias Lasimin di atas motor trail Suzuki TS 100 miliknya. (Foto : Dokumentasi Lasimin)

LSM Garage pun menjadi semacam kantor sekretariat bagi SVT.

BTW, berapa jumlah motor trail dan trial modif serta motor-motor jenis lain (semisal scrambler) yang pernah dihasilkan Paman LSM?

Bisa jadi puluhan buah.

Sebab, Lasimin sudah mulai menggarap motor trail sejak lama, sebelum tinggal di wilayah Mojosongo itu.

"Paman" LSM alias Lasimin bersama sebuah motor trail vintage hasil modifikasinya.  (Foto : Dokumentasi Lasimin)

Dahulu sekali, saat masih bekerja sebagai montir las sebuah bengkel mobil di kawasan Pasar Legi, Solo, LSM menggunakan waktu luangnya untuk memodifikasi motor trail.

Maka tak heran bahwa jumlah motor trail hasil modifikasi Paman LSM hingga sekarang sangat banyak.

Maka tak heran pula bahwa LSM Garage di Mojosongo, yang tampak sederhana, itu sebenarnya tak sesederhana yang dilihat banyak orang…. (*)


Share:

Senin, 31 Agustus 2020

Warung Selat Mbak Lies di Solo Terapkan Protokol Kesehatan

SOLO – Resto bernama Warung Selat Mbak Lies ini berada di dalam sebuah gang kecil, tepatnya di Serengan Gang II/42 Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jateng.

Meski bukan di tempat strategis, tidak di pinggir jalan raya maupun jalan besar, sebelum pandemi Corona Warung Selat Mbak Lies sangat laris serta terkenal di dunia maya dan dunia nyata.

Kala itu, resto ini selalu ramai pembeli, terutama saat akhir pekan (Sabtu dan Minggu) serta hari libur nasional maupun libur panjang anak-anak sekolah.

Termasuk, para pembeli dari kalangan artis dan pejabat.

“Kalau akhir pekan dan saat liburan, kebanyakan pembeli berasal dari luar kota,” kata Wulandari Kusmadyaningrum alias Lilis (Mbak Lies), pemilik Warung Selat Mbak Lies, Sabtu (30/8/2020).

Kini, saat era New Normal dalam masa pandemi Corona, jumlah pembeli Warung Selat Mbak Lies tidak sebanyak tatkala era normal.

Meski demikian, resto instagramable yang penuh hiasan keramik asli dari China ini tetap populer bagi konsumen dari luar kota maupun pejabat.

Terbukti, pada 10 Juli 2020 lalu, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menikmati menu di Warung Selat Mbak Lies, di sela-sela kunjungan kerjanya ke wilayah Kabupaten Sragen.

Protokol Kesehatan

Warung Selat Mbak Lies sempat ditutup lebih dari dua bulan oleh pemiliknya gara-gara pandemi Corona yaitu sejak 24 Maret 2020 lalu.

Kemudian, Warung Selat Mbak Lies mulai dibuka lagi sejak 30 Mei 2020.

Sekarang, saat era new normal, Warung Selat Mbak Lies buka seperti biasa, tetapi sebagian ruangannya tidak dipakai untuk pembeli.

“Sekarang tidak lagi seramai seperti waktu zaman normal dulu, tapi tetap kami syukuri,” kata Junianto Setyadi, suami Mbak Lies.

“Yang penting usaha istri saya melalui Warung Selat Mbak Lies ini jalan dulu, dan para pekerja warungnya pun tidak kehilangan pekerjaan meski yang kami pekerjaan saat ini nggak sebanyak saat zaman normal,” kata dia.

Adapun agar aman dari virus Corona, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat di Warung Selat Mbak Lies yaitu pembeli saat datang wajib memakai masker, wajib mencuci tangan memakai sabun saat hendak masuk warung, dan menjaga jarak dengan pembeli lain saat di dalam warung.

Untuk mengingatkan para pembeli terhadap protokol kesehatan tersebut, Junianto memasang spanduk besar berisi kewajiban memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Juga, menyediakan sabun dan air untuk mencuci tangan, dan mengatur tempat duduk agar para pembeli bisa saling menjaga jarak. (*)
Share:

Minggu, 30 Agustus 2020

Warung Selat Mbak Lies di Solo Tetap Eksis di Era New Normal

 
SOLO – Resto bernama Warung Selat Mbak Lies ini berada di dalam sebuah gang kecil, tepatnya di Serengan Gang II/42 Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jateng.

Meski bukan di tempat strategis, tidak di pinggir jalan raya maupun jalan besar, sebelum pandemi Corona Warung Selat Mbak Lies sangat laris serta terkenal di dunia maya dan dunia nyata.

Kala itu, resto ini selalu ramai pembeli, terutama saat akhir pekan (Sabtu dan Minggu) serta hari libur nasional maupun libur panjang anak-anak sekolah.

Termasuk, para pembeli dari kalangan artis dan pejabat.

“Kalau akhir pekan dan saat liburan, kebanyakan pembeli berasal dari luar kota,” kata Wulandari Kusmadyaningrum alias Lilis (Mbak Lies), pemilik Warung Selat Mbak Lies, Sabtu (30/8/2020).

Kini, saat era New Normal dalam masa pandemi Corona, jumlah pembeli Warung Selat Mbak Lies tidak sebanyak tatkala era normal.

Meski demikian, resto instagramable yang penuh hiasan keramik asli dari China ini tetap populer bagi konsumen dari luar kota maupun pejabat.

Terbukti, pada 10 Juli 2020 lalu, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menikmati menu di Warung Selat Mbak Lies, di sela-sela kunjungan kerjanya ke wilayah Kabupaten Sragen.

Selain itu pada akhir pekan seperti saat tulisan ini dibuat, banyak konsumen dari luar kota yang datang.

Menu Andalan

Sesuai namanya, yaitu Warung Selat Mbak Lies, resto yang eksis sejak puluhan tahun silam (sejak 16 September 1987 ini) menu andalannya adalah Selat Solo.

Adapun Selat Solo di Warung Selat Mbak Lies terdiri atas Selat Bistik, Selat Lidah, dan Selat Galantin (Selat Galantin Kuah Segar dan Selat Galantin Kuah Saus).

Menu-menu lain, di antaranya, Timlo Solo, Gado-gado, Gado-gado Lontong, Sup Matahari, Sup Manten, dan Setup Makaroni.

Sedangkan minuman yang disediakan, selain beraneka jus, juga es teller, es buah/es campur dan berbagai menu minuman lainnya.

Harga menu bervariasi, antara Rp 4.000 (teh panas dan nasi putih) hingga Rp 22.000 (Selat Lidah).

Protokol Kesehatan

Warung Selat Mbak Lies sempat ditutup lebih dari dua bulan oleh pemiliknya gara-gara pandemi Corona yaitu sejak 24 Maret 2020 lalu.

Kemudian, Warung Selat Mbak Lies mulai dibuka lagi sejak 30 Mei 2020.

Sekarang, saat era new normal, Warung Selat Mbak Lies buka seperti biasa, tetapi sebagian ruangannya tidak dipakai untuk pembeli.

“Sekarang tidak lagi seramai seperti waktu zaman normal dulu, tapi tetap kami syukuri,” kata Junianto Setyadi, suami Mbak Lies.

“Yang penting usaha istri saya melalui Warung Selat Mbak Lies ini jalan dulu, dan para pekerja warungnya pun tidak kehilangan pekerjaan meski yang kami pekerjaan saat ini nggak sebanyak saat zaman normal,” kata dia.

Adapun agar aman dari virus Corona, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat di Warung Selat Mbak Lies yaitu pembeli saat datang wajib memakai masker, wajib mencuci tangan memakai sabun saat hendak masuk warung, dan menjaga jarak dengan pembeli lain saat di dalam warung.

Untuk mengingatkan para pembeli terhadap protokol kesehatan tersebut, Junianto memasang spanduk besar berisi kewajiban memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Juga, menyediakan sabun dan air untuk mencuci tangan, dan mengatur tempat duduk agar para pembeli bisa saling menjaga jarak. (*)

Share: