Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Rabu, 17 Maret 2021

Ini Respons Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terhadap Rencana Pemerintah Pusat Tak Larang Mudik Lebaran 2021

 


SOLOSKOY.COM, SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta agar menjelang mudik Lebaran nanti semua pihak yang terkait transportasi menjalani vaksinasi Covid-19 terlebih dahulu.

Permintaan itu dilontarkan untuk menanggapi pemerintah pusat (Menteri Perhubungan Budi Karya) yang menyatakan tidak akan melarang mudik Lebaran 2021.

Vaksinasi ini bertujuan untuk melindungi pemudik dan keluarga yang ada di kampung halaman.

Dikutip Kompas.com, Ganjar mengungkapkan jika memang mudik diperbolehkan tahun ini, maka harus ada perubahan prioritas untuk vaksinasi.

"Sopir-sopir yang bekerja harus menjadi prioritas, termasuk para pedagang-pedagang di pasar, kalau kemungkinan mudik boleh," katanya saat mengunjungi RSUD Salatiga, Rabu (17/3/2021).

Harus Dijaga Ketat

Ganjar Pranowo juga meminta agar nanti seluruh pintu masuk ke daerahnya  dijaga ketat untuk mengantisipasi lonjakan pemudik Lebaran tahun 2021.

Menurutnya, meskipun mudik tahun ini tak dilarang pemerintah, tapi pelaksanaannya tidak boleh disamakan seperti mudik sebelum pandemi Covid-19.

Untuk itu, Ganjar meminta pelaksanaan mudik tahun ini harus benar-benar terbatas dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Semua harus diperhatikan nanti, berkaitan dengan orang boleh mudik lebaran,” ucapnya.

“Pertama sistem transportasi mesti ditata, kedua tentu terkait persyaratan-persyaratan prosedur protokol kesehatan benar-benar ketat," kata  Ganjar di rumah dinasnya, Rabu (17/3/2021).

Alat yang Praktis

Ganjar menyarankan bagi pengguna kendaraan pribadi, pengecekan dengan GeNose bisa menjadi alat yang praktis karena bisa mendeteksi dalam waktu singkat.

"Kalau itu dilakukan, maka potensi melakukan mudik secara ketat dan terbatas itu bisa dilakukan,” katanya.

“Kalau tidak, tentu kita tidak boleh mengambil risiko yang lebih berat," ucapnya.

Sedangkan, pemudik yang menggunakan moda transportasi umum wajib melakukan tes cepat antigen.

Atau, sesuai aturan Kemenhub yang mewajibkan penumpang kereta api dan pesawat menggunakan GeNose C-19.

"Jadi prosedurnya mesti diperketat,” kata dia.

“Kalau tidak melakukan itu, menurut saya tidak boleh.”

“Sehingga kita betul-betul harus menyiapkan itu dengan baik," tegasnya. (jun)

Share:

1 comments:

Arsip