SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO - Ar-Rohman Center menyelenggarakan pelatihan mengajar baca Alquran bagi ustaz (guru baca Alquran) menggunakan metode pembelajaran Tsakifa di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (18/3/2021).
Metode
Tsakifa merupakan metode alternatif pembelajaran baca tulis Alquran untuk
mengatasi buta huruf Alquran.
Metode ini
diterapkan bagi orang dewasa dan mereka yang berusia lanjut agar lebih mudah
dalam memulai belajar membaca Alquran.
"Cara
mengajar baca Alquran untuk orang dewasa atau usia lanjut itu berbeda dengan
cara mengajar anak-anak, jadi perlu pelatihan khusus untuk gurunya," kata
ustaz Rochim dari Tsakifa kepada SoloSkoy.com, Sabtu (20/03/2021).
Memberi Motivasi Santri
Ustaz Rochim menyebut, pengajar Tsaqifa harus terus-menerus memberi motivasi santri, dan
meyakinkan bahwa mereka pasti bisa membaca Alquran dalam waktu lima hari.
Menurut
ustaz Rochim, metode Tsaqifa mengajak para peserta untuk mengenal huruf
hijaiyah dengan kreatif, bukan secara tradisional seperti teknik yang selama
ini diketahui kebanyakan.
Tsaqifa
mengajak peserta menghafal secara sekilas sekitar dua sampai empat suku kata
yang berasal dari huruf hijaiyah.
Selanjutnya,
peserta diajak lagi memahami huruf per huruf hijaiyah mulai dari bentuk huruf
kosong, dan ketika huruf tersebut diberikan tanda baca.
BACA JUGA : 30 Peserta Selesaikan Kelas Alquran Makamhaji Mengaji, Kelas Berikutnya Akan Dibuka April 2021
Dengan
demikian setiap orang yang belajar dengan metode ini bisa dengan cepat memahami
dan membaca huruf hijaiyah dalam beberapa suku kata sekaligus.
Metode ini
juga mengajarkan peserta membaca huruf hijaiyah iniselayaknya ketika belajar
ala 'jembatan keledai', membentuk beberapa suku kata ke dalam kalimat, yang
mudah dicerna diingat dan dipahami.
Usia Bukan Halangan
"Hal
penting yang harus dilakukan pengajar adalah meyakinkan peserta bahwa membaca
Alquran itu mudah,” ucapnya.
“Usia bukan
halangan, jadi jangan malu untuk memulai meski usia sudah kepala lima
sekalipun," ujar Ustadz Rochim menambahkan.
Sedangkan Ketua
program Makamhaji Mengaji, Benk Mintosih, menyebut program tersebut merupakan
upaya dari Ar-Rohman Center untuk terlibat dalam upaya pemberantasan buta huruf
Alquran.
"Ada 54
persen penduduk Indonesia yang moslem di luar anak anak belum bisa baca Alquran,” ujar Benk Mintosih.
“Kami ingin
terlibat mengentaskan,” ucap pria yang juga menjabat Wakil Ketua Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng ini.
“Mungkin
jumlahnya tidak banyak, tapi itulah tujuan dari program Makamhaji
Mengaji," kata Benk. (jun)
April 2021 dilanjutkan
BalasHapus