Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Sabtu, 20 Maret 2021

Ar-Rohman Center Gelar Pelatihan untuk Pengajar Alquran di Makamhaji Kartasura Sukoharjo, Ini Tujuannya

 

SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO - Ar-Rohman Center menyelenggarakan pelatihan mengajar baca Alquran bagi ustaz (guru baca Alquran) menggunakan metode pembelajaran Tsakifa di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (18/3/2021).

Metode Tsakifa merupakan metode alternatif pembelajaran baca tulis Alquran untuk mengatasi buta huruf Alquran.

Ustaz Rochim dari Tsaqifa memberikan pelatihan metode mengajar baca Alquran kepada para guru mengaji di Ar-Rohman Center, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (17/3/2021). FOTO : DOKUMENTASI AR-ROHMAN CENTER

Metode ini diterapkan bagi orang dewasa dan mereka yang berusia lanjut agar lebih mudah dalam memulai belajar membaca Alquran.

"Cara mengajar baca Alquran untuk orang dewasa atau usia lanjut itu berbeda dengan cara mengajar anak-anak, jadi perlu pelatihan khusus untuk gurunya," kata ustaz Rochim dari Tsakifa kepada SoloSkoy.com, Sabtu (20/03/2021).

Memberi Motivasi Santri

Ustaz Rochim menyebut, pengajar Tsaqifa harus terus-menerus memberi motivasi santri, dan meyakinkan bahwa mereka pasti bisa membaca Alquran dalam waktu lima hari.

Menurut ustaz Rochim, metode Tsaqifa mengajak para peserta untuk mengenal huruf hijaiyah dengan kreatif, bukan secara tradisional seperti teknik yang selama ini diketahui kebanyakan.

Tsaqifa mengajak peserta menghafal secara sekilas sekitar dua sampai empat suku kata yang berasal dari huruf hijaiyah.

Selanjutnya, peserta diajak lagi memahami huruf per huruf hijaiyah mulai dari bentuk huruf kosong, dan ketika huruf tersebut diberikan tanda baca.

BACA JUGA : 30 Peserta Selesaikan Kelas Alquran Makamhaji Mengaji, Kelas Berikutnya Akan Dibuka April 2021

Dengan demikian setiap orang yang belajar dengan metode ini bisa dengan cepat memahami dan membaca huruf hijaiyah dalam beberapa suku kata sekaligus.

Metode ini juga mengajarkan peserta membaca huruf hijaiyah iniselayaknya ketika belajar ala 'jembatan keledai', membentuk beberapa suku kata ke dalam kalimat, yang mudah dicerna diingat dan dipahami.

Usia Bukan Halangan

"Hal penting yang harus dilakukan pengajar adalah meyakinkan peserta bahwa membaca Alquran itu mudah,” ucapnya.

“Usia bukan halangan, jadi jangan malu untuk memulai meski usia sudah kepala lima sekalipun," ujar Ustadz Rochim menambahkan.

Sedangkan Ketua program Makamhaji Mengaji, Benk Mintosih, menyebut program tersebut merupakan upaya dari Ar-Rohman Center untuk terlibat dalam upaya pemberantasan buta huruf Alquran.

"Ada 54 persen penduduk Indonesia yang moslem di luar anak anak  belum bisa baca Alquran,” ujar Benk Mintosih.

“Kami ingin terlibat mengentaskan,” ucap pria yang juga menjabat Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng  ini.

“Mungkin jumlahnya tidak banyak, tapi itulah tujuan dari program Makamhaji Mengaji," kata Benk. (jun)

Share:

1 comments:

Arsip