Alat penguji kadar alkohol dan pH penyanitasi tangan berbasis Internet of Think (IoT) bernama Handsiot ciptaan lima mahasiswa UNS. FOTO : HUMAS UNS |
SOLOSKOY.COM, SOLO -
Pandemi Covid-19 mengubah pola hidup
masyarakat.
Sejak
virus berjenis Sars Cov-2 itu muncul di Indonesia pada Maret 2020, masyarakat
harus memakai masker dan ada yang membawa penyanitasi tangan (hand sanitizer)
ke mana pun pergi.
Penyanitasi
tangan itu digunakan jika di tempat tujuan tidak ada tempat mencuci tangan dan
sabun.
Kebutuhan
penyanitasi tangan yang tinggi di masa pandemi membuat sejumlah pihak ikut
memproduksi produk tersebut dan memasarkannya.
Lima orang mahasiswa UNS pencipta Handsiot. FOTO: HUMAS UNS |
Jauh dari Standar
Namun, tidak sedikit produk penyanitasi tangan yang tidak sesuai dengan standar. Beberapa produk penyanitasi tangan di pasaran memiliki kandungan alkohol dan derajat pH yang jauh dari standar.
Prihatin
terhadap hal itu, lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
berinisiatif untuk membuat alat penguji kadar alkohol dan pH penyanitasi tangan
berbasis Internet of Think (IoT) yang diberi nama Handsiot.
“Salah
satu cara untuk membersihkan tangan yaitu menggunakan hand sanitizer dengan
kandungan alkohol dan rdi pasaran memiliki kandungan alkohol dan derajat pH
yang jauh dari standar yang telah ditetapkan,” ujar Geovani Rahmad Illahi,
mahasiswa S1 Teknik Elektro, sebagai ketua tim, dalam laman web UNS,
Selain Geovani, tim tersebut beranggotakan Hayyan Yusuf (S1 Teknik Elektro), Diah Anggi Munika (S1 Teknik Kimia), Yuki Martha Anggraini (S1 Teknik Kimia), Hibatul Wafi Ah Fahrudin (S1 Kedokteran).
Tim
yang berjumlah lima orang itu membuat alat detektor kadar alkohol dan pH
penyanitasi tangan yang dapat dioperasikan melalui ponsel pintar (smartphone).
Mudah Dibawa
Selain
praktis karena dapat dioperasikan menggunakan ponsel pintar, alat ini juga
ringkas dan berukuran kecil sehingga mudah dibawa ke mana-mana.
“Keunggulan
Handsiot yaitu mampu menampilkan data secara cepat dan akurat dengan sistem IoT
yang dapat terhubung ke ponsel pintar. Selain itu, alat ini memiliki ukuran
yang tidak terlalu besar sehingga lebih mudah dibawa dan praktis,” imbuh
Geovani.
Alat
ini dirancang dengan memanfaatkan metode kromatografi dalam mengukur kadar
alkohol.
Kromatografi
merupakan salah satu teknik pemisahan senyawa yang berada dalam larutan
berdasarkan perbedaan distribusi pergerakan yang terjadi di antara fase gerak
dan fase diam.
Metode Elektrolisis
Adapun
tim ini menggunakan metode elektrolisis dalam mengukur derajat pH pada cairan
penyanitasi tangan dengan memanfaatkan aliran elektron yang mengalir pada
senyawa.
Tim
yang dibimbing oleh dosen Teknik Elektro UNS, Feri Adriyanto, PhD, itu berharap
penggabungan dua metode tersebut ditambah dengan penerapan IoT mampu memudahkan
masyarakat dalam menentukan penyanitasi tangan dengan kadar alkohol dan derajat
pH yang optimal.
Karya
inovatif ini diusulkan pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan berhasil
lolos serta mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi (Kemenristek) Republik Indonesia sebesar Rp 9,8 juta. (Humas UNS)
Sumber naskah : Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Uji Hand Sanitizer Berbasis IoT
Prestasi yg bagus
BalasHapusSalut
BalasHapus