Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Sabtu, 18 September 2021

Tolak Vaksin Covid-19, Ribuan Pekerja Kesehatan di Perancis Diberhentikan

 

 Ilustrasi aksi menolak vaksin Covid-19 di Paris, Perancis.

SOLOSKOY.COM, PARIS - Ribuan pekerja kesehatan seluruh Perancis diberhentikan tanpa bayaran setelah menolak untuk vaksin Covid-19 pada pekan ini.

Menteri Kesehatan Olivier Veran pada Kamis (16/9/2021) mengatakan bahwa pemberhentian tersebut dilakukan setelah sejumlah dokter dan pekerja kesehatan melakukan aksi protes melawan mandat aturan vaksin Covid-19.

Kewajiban tersebut dianggap sebagai serangan terahadap kebabasan sipil mereka.

Menurut Kompas.com yang melansir Daily Mail pada Kamis (16/9/2021), badan kesehatan masyarakat nasional Perancis memperkirakan pada pekan lalu bahwa sekitar 12 persen staf rumah sakit dan sekitar 6 persen dokter di praktik swasta belum vaksin Covid-19.

Sebagai akibatnya, Kementerian Kesehatan menghentikan 3.000 orang pekerja kesehatan dari pekerjaan mereka.

Presiden Mengultimatum

Presiden Perancis Emmanuel Macron memberi ultimatum kepada staf rumah sakit, pekerja panti jompo, dan petugas pemadam kebakaran pada Juli suntik vaksin Covid-19 setidaknya satu dosis pada 15 September. Jika tidak, akan menghadapi pemberhentian tanpa gaji.

"Diberitahukan sekitar 3.000 pekerja di pusat kesehatan dan klinik yang belum vaksin Covid-19 diberhentikan kemarin (15 September 2021)," ujar Veran kepada radio RTL.

Dia menambahkan bahwa "beberapa puluh pekerja" telah menyerahkan pengunduran diri mereka daripada mendaftar untuk vaksin Covid-19.

"Kita bicara tentang 2,7 juta petugas (kesehatan nasional Perancis)," katanya besikeras melanjutkan, "Kelanjutan perawatan nasional sudah dipastikan...pemberhentian ini hanya sementara."

Veran mengatakan bahwa di antara pekerja yang menolak vaksin Covid-19, hanya "sedikit" yang merupakan petugas kesehatan sebenarnya. Sebagian besar dari mereka disebut Veran hanya "staf pendukung".

Bisa Lebih Banyak

Berdasarkan angka yang diberikan oleh masing-masing rumah sakit, jumlah petugas kesehatan yang diberhentikan sebenarnya bisa lebih banyak.

Sistem rumah sakit Paris mengatakan pada Kamis (16/9/2021) bahwa 340 pekerja kesehatan telah diskors.

Sementara, laporan pers lokal mengutip sejumlah besar rumah sakit di kota-kota kecil menyebutkan pekerja kesehatan yang diskors mencapai 450 di Nice dan 100 di Perpignan.

Angka yang tersedia menunjukkan hampir 1.500 penangguhan pada Kamis di lebih dari belasan rumah sakit, menurut penghitungan AFP, dengan puluhan lainnya tersebar di tempat lain seluruh Perancis.

Sangat Ketat

Penghentian sementara pekerja kesehatan adalah perkembangan terbaru dari sikap yang sangat ketat di Perancis tentang pentingnya vaksin Covid-19.

Vaksinasi wajib terhadap Covid-19 mulai berlaku pada Rabu (15/9/2021) untuk 2,7 juta profesional kesehatan di Perancis, termasuk semua yang bekerja di rumah sakit, klinik, dan panti jompo, serta petugas pemadam kebakaran serta staf ambulans.

Perancis juga baru-baru ini mewajibkan "kartu kesehatan" Covid-19 untuk memasuki kafe, restoran, dan banyak tempat umum lainnya, yang memicu protes berminggu-minggu oleh puluhan ribu orang yang mengklaim mereka didiskriminasi.

Setiap Sabtu selama sembilan pekan terakhir, massa hingga 200.000 orang telah menggelar aksi unjuk rasa di Paris dan kota-kota lain untuk mencela aturan kartu kesehatan. (kompas.com)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribuan Pekerja Kesehatan diPerancis Diberhentikan Tanpa Gaji karena Tolak Vaksin Covid-19", 

Share:

1 comments:

Arsip