Ilustrasi aksi menolak vaksin Covid-19 di Paris, Perancis. |
SOLOSKOY.COM,
PARIS - Ribuan pekerja kesehatan seluruh Perancis diberhentikan tanpa bayaran
setelah menolak untuk vaksin Covid-19 pada pekan ini.
Menteri
Kesehatan Olivier Veran pada Kamis (16/9/2021) mengatakan bahwa pemberhentian
tersebut dilakukan setelah sejumlah dokter dan pekerja kesehatan melakukan aksi
protes melawan mandat aturan vaksin Covid-19.
Kewajiban
tersebut dianggap sebagai serangan terahadap kebabasan sipil mereka.
Menurut
Kompas.com yang melansir Daily Mail pada Kamis (16/9/2021), badan kesehatan
masyarakat nasional Perancis memperkirakan pada pekan lalu bahwa sekitar 12
persen staf rumah sakit dan sekitar 6 persen dokter di praktik swasta belum
vaksin Covid-19.
Sebagai
akibatnya, Kementerian Kesehatan menghentikan 3.000 orang pekerja kesehatan
dari pekerjaan mereka.
Presiden Mengultimatum
Presiden
Perancis Emmanuel Macron memberi ultimatum kepada staf rumah sakit, pekerja
panti jompo, dan petugas pemadam kebakaran pada Juli suntik vaksin Covid-19
setidaknya satu dosis pada 15 September. Jika tidak, akan menghadapi
pemberhentian tanpa gaji.
"Diberitahukan
sekitar 3.000 pekerja di pusat kesehatan dan klinik yang belum vaksin Covid-19
diberhentikan kemarin (15 September 2021)," ujar Veran kepada radio RTL.
Dia
menambahkan bahwa "beberapa puluh pekerja" telah menyerahkan
pengunduran diri mereka daripada mendaftar untuk vaksin Covid-19.
"Kita
bicara tentang 2,7 juta petugas (kesehatan nasional Perancis)," katanya
besikeras melanjutkan, "Kelanjutan perawatan nasional sudah dipastikan...pemberhentian
ini hanya sementara."
Veran
mengatakan bahwa di antara pekerja yang menolak vaksin Covid-19, hanya
"sedikit" yang merupakan petugas kesehatan sebenarnya. Sebagian besar
dari mereka disebut Veran hanya "staf pendukung".
Bisa Lebih Banyak
Berdasarkan
angka yang diberikan oleh masing-masing rumah sakit, jumlah petugas kesehatan
yang diberhentikan sebenarnya bisa lebih banyak.
Sistem
rumah sakit Paris mengatakan pada Kamis (16/9/2021) bahwa 340 pekerja kesehatan
telah diskors.
Sementara,
laporan pers lokal mengutip sejumlah besar rumah sakit di kota-kota kecil
menyebutkan pekerja kesehatan yang diskors mencapai 450 di Nice dan 100 di
Perpignan.
Angka
yang tersedia menunjukkan hampir 1.500 penangguhan pada Kamis di lebih dari
belasan rumah sakit, menurut penghitungan AFP, dengan puluhan lainnya tersebar
di tempat lain seluruh Perancis.
Sangat Ketat
Penghentian
sementara pekerja kesehatan adalah perkembangan terbaru dari sikap yang sangat
ketat di Perancis tentang pentingnya vaksin Covid-19.
Vaksinasi
wajib terhadap Covid-19 mulai berlaku pada Rabu (15/9/2021) untuk 2,7 juta
profesional kesehatan di Perancis, termasuk semua yang bekerja di rumah sakit,
klinik, dan panti jompo, serta petugas pemadam kebakaran serta staf ambulans.
Perancis
juga baru-baru ini mewajibkan "kartu kesehatan" Covid-19 untuk
memasuki kafe, restoran, dan banyak tempat umum lainnya, yang memicu protes
berminggu-minggu oleh puluhan ribu orang yang mengklaim mereka didiskriminasi.
Setiap
Sabtu selama sembilan pekan terakhir, massa hingga 200.000 orang telah
menggelar aksi unjuk rasa di Paris dan kota-kota lain untuk mencela aturan
kartu kesehatan. (kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribuan Pekerja Kesehatan diPerancis Diberhentikan Tanpa Gaji karena Tolak Vaksin Covid-19",
Tegas
BalasHapus