Maskot Solopeduli, Muza, bertemu Naila Nur Azizah (7), anak yatim penerima bingkisan dari Solopeduli i di Sragen, beberapa waktu lalu. FOTO : DOK SOLOPEDULI |
SOLOSKOY.COM, SOLO – Sejak awal Ramadan tahun 2021, Solopeduli dengan program Ikatkan Cinta Ramadan telah membagikan 3.000-an bingkisan yang ditebarkan di beberapa wilayah Soloraya dan Jawa Tengah.
Bersamaan dengan program itu, Solopeduli sekaligus memperkenalkan maskot bernama Muza.
“Sampai saat ini program Ikatkan Cinta Ramadan masih berlangsung," kata Direktur Pendayagunaan Solopeduli, Harjito Saputra, dalam siaran pers yang dikirim kepada redaksi SoloSkoy.com, Selasa (5/04/2021).
"Bekerja sama dengan sejumlah mitra dan donatur, setidaknya sudah 3.000-an paket kami bagikan kepada yang berhak."
"Di Ramadan ini kami sekaligus memperkenalkan maskot kami, Mas Muza namanya,” ujarnya.
BACA JUGA : YBM PLN Sukoharjo Gandeng SOLOPEDULI untuk Salurkan Dana Sosial
Beberapa Kategori
Bingkisan yang dibagikan itu, menurut Harjito, terbagi dalam bebagai kategori, yaitu Bingkisan Cinta Yatim, Bingkisan Paket Keluarga Bahagia, dan bingkisan berupa Takjil.
“Paket yang kami gulirkan ini kami distribusikan di wilayah Soloraya, Pekalongan, Wonosobo, Salatiga, Yogyakarta, Semarang, dan bahkan hingga Bekasi,” katanya.
Pendistribusian dilakukan secara bertahap selama bulan Ramadan.
“Tentu kami juga melihat kondisi yang masih pandemi tidak memungkinkan untuk mengumpulkan massa terlalu banyak,” ungkap Harjito.
BACA JUGA : Takjil Berupa 350 Boks Nasi Dibagikan Alumni SMAN 2 Solo di Gladak
Blangkon dan Batik
Menurut Harjito, pembukaan awal Ramadan Solopeduli cabang Sragen memulai mendistribusikan Bingkisan Cinta Yatim dengan mendatangi satu persatu rumah anak yatim.
“Nah pada saat pembagian paket Bingkisan Cinta Yatim ini, kami memperkenalkan maskot kami Muza,” kata Harjito.
Koordinator konten kreator Solopeduli, Fafa Faisal, menyampaikan, Muza merupakan maskot Solopeduli yang baru digagas yaitu berupa boneka yang menggambarkan seseorang memakai blangkon, berwajah kemerahan menandakan keceriaan, menebar kebahagiaan.
Blangkon dan batik itu, menurut dia, sebagai identitas bahwa Solopeduli ada Jawa Tengah.
“Muza diambil dari kata ‘Muzakki’ atau orang baik yg memberikan hartanya untuk orang yg membutuhkan," katanya.
"Kami berharap Muza bisa memberikan kebahagiaan untuk orang lain, para penerima manfaat Solopeduli,” ujar Fafa.
Merasa Senang
Salah seorang yang bertemu dengan Muza untuk kali pertama adalah Naila Nur Azizah (7).
Dia terlihat senang saat tim Solopeduli mendatangi rumah orangtuanya bersama Muza.
Raut wajah bahagia terpancar darinya.
“Wah ada badut," ujarnya lalu tertawa-tawa.
Naila merupakan salah satu penerima manfaat Bingkisan Yatim dari Solopeduli, beralamat di Dukuh Karang RT 05 Desa Trobayan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Naila merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
BACA JUGA : KBIH Mandiri Solo Segera Luncurkan Program 'Haji Mandiri Peduli' demi Menjaga Kemrabruran
Penjahit Daster
Adapun Ny Dewi, ibu Naila, bekerja sebagai penjahit daster dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya.
“Kami hanya bisa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Solopeduli, sudah berbagi hingga ke pelosok sini," katanya.
"Terimaksih juga kepada seluruh donatur Solopeduli," kata Dewi.
"Bingkisan Yatim ini sangat bermanfaat buat kami, apalagi anak saya sangat senang dengan badutnya,” ujar Dewi. (jun)
Maskotnya menarik
BalasHapusBagus
BalasHapus