Webinar bertema Nilai Progresif & Pendidikan Abad 21 Ki Hajar Dewantara di UMS. FOTO : HUMAS UMS |
SOLOSKOY.COM,
SUKOHARJO - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UniversitasMuhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Seminar Online atau Webinar untuk
menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Menurut siaran pers yang diperoleh redaksi SoloSkoy.com, webinar
ini bertempat di Gedung Induk Siti Walidah UMS Pabelan, Kartasura, Sukoharjo,
Jateng, pada Sabtu tanggal 2 Mei 2021, bertepatan dengan Hari Pendidikan
Nasional.
Webinar
mengusung tema Nilai Progresif & Pendidikan Abad 21 Ki Hajar Dewantara,
menampilkan beberapa narasumber yaitu Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan
sekaligus Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, Prof Dr H Sunaryo Kartadinata M Pd.
Kemudian,
Rektor UMS sekaligus Ketua Umum Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Swasta Indonesia (ALPTKSI), Prof Dr Sofyan Anif MSi; dan Ketua Umum PengurusBesar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof Dr Unifah Rosyidi MPd.
Nilai
Progresif Pendidikan
Dalam
Webinar yang dihadiri lebih dari 900 peserta (para dosen, guru, mahasiswa,
praktisi pendidikan, dan pemerhati pendidikan) ini Sofyan Anif memaparkan materi
mengenai nilai progresif pendidikan abad 21.
Ia
berbicara tentang pendidikan bukan sekadar transfer knowledge, tetapi juga
transfer nilai.
Nilai
karakter, kata rektor, tidak hanya ditentukan oleh sekolah, melainkan juga
keluarga dan lingkungan.
Ia
juga mengutip pemikiran pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, bahwa pendidikan
harus mampu menghasilkan manusia yang berkarakter seimbang dalam intelektual,
spiritual, dan emosional.
Faktor
Siswa
Sedangkan
Unifah Rosyidi menceritakan mengenai perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam dunia
pendidikan, yang rela meninggalkan status kebangsawanannya demi membangun pendidikan
yang menjadikan siswa sebagai pusat dalam pendidikan.
Ketua
Umum Pengurus Besar PGRI ini juga menegaskan pentingnya
faktor among, momong, dan ngemong menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam
pendidikan.
"Guru
harus dapat meralisasikan among, momong, dan ngemong dalam dunia
pendidikan," kata Unifah.
Adapun
Sunaryo Kartadinata menyampaikan Pendidikan Abad 21 adalah pendidikan inklusif
dan adaptif sesuai dengan semboyan Tut Wuri Handayani yang dikenalkan oleh Ki
Hajar Dewantara sebagai sarana untuk mencapai Sustainable Development Goals
(SDGs) 2030.
Sedangkan
Ketua Penyelenggara sekaligus Dekan FKIP UMS, Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum,
saat membuka webinar menyebutkan pikiran
Ki Hajar Dewantara yang disampaikan satu abad lalu.
Pemikiran
itu mengenai kemerdekaan belajar dan nilai-nilai
keteladanan, keluhuran budi, kepemimpinan, dan nilai-nilai gotong royong
melalui falsafah Tut Wuri Handayani menjadi penghela penting dalam mengelola,
mengembangkan, dan menggerakkan pendidikan era global sekarang ini.
Dalam
webinar juga disampaikan pengumuman Kejuaraan Nasional Lomba Nasional Cipta
Puisi Edukasi Masa Pandemi (CPE-MP), Lomba Nasional Inovasi Pembelajaran Abad
21 Masa Pandemi (IPA-21 MP), dan Lomba Nasional Koreografi Senam Imaji Masa
Pandemi (KSI-MP). (jun)
Pembicaranya keren semua!
BalasHapusBagus jg
BalasHapus