Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Selasa, 09 Februari 2021

Jelang Lengser, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) Tirakatan Bersama Para Wartawan


Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (tiga dari kiri) saat Tirakatan menyambut HUT ke-75 PWI/HPN ke-36 di  Solo, Senin (8/02/2021) malam. (FOTO : ISTIMEWA)

SOLOSKOY.COM, SOLO –Tirakatan menyambut HUT ke-75 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atau Hari Pers Nasional (HPN) ke-36 digelar di tempat lahirnya organisasi Persatuan Wartawan, Monumen Pers Nasional (MPN) Surakarta Jalan Gajah Mada, Solo, Senin (8/02/2021) malam.

Suasana malam tirakatan sempat diwarnai keharuan.

Hal itu terjadi saat Ketua Dewan Kehormatan PWI Surakarta Begog D Winarso dengan suara terbata-bata memberikan tumpeng kepada FX Hadi Rudyatmo alias Rudy.

Rudy adalah anggota kehormatan PWI yang juga Wali Kota Solo yang bakal lengser pada 17 Februari 2021 setelah bertugas selama 10 tahun sebagai Wali Kota Solo dan lima tahun sebagai Wakil Wali Kota Solo.

"Pak Rudy ini contoh nyata, pemimpin yang merakyat," kata Begog.

"Ditulis wartawan jelek tidak pernah marah, dan sering melempar humor guyon gayeng sehingga hubungannya erat njobo-njero dengan wartawan," ujarnya memuji Rudy.

Acara tumpengan yang dikemas dalam suasana duduk lesehan namun tetap menerapkan protokol kesehatan itu dibuka oleh Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul.

Sementara Kepala Monumen Pers Nasional (MPN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Widodo Hastjaryo mengharapkan momentum peringatan HPN tahun 2021 mampu membakar semangat berjuang kaum jurnalis dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Dengan cara berpartisipasi secara aktif dalam menyebarkan pesan optimistisme di berbagai lapisan masyarakat," ujarnya.

Selain Kepala Monumen Pers Nasional (MPN) Solo, tokoh yang berpidato adalah wartawan sepuh Drs Ichwan Dardiri (82), dan  Kapolresta SoloKombes Pol Ade Safri Simanjutak serta Rudy.

Rudy berseloroh mengatakan memilih menjadi Sunan Jaga Kali daripada ditunjuk sebagai pejabat penting di Jakarta jika tak lagi menjabat beberapa hari mendatang.

"Saya telah bertugas mengabdi sekitar 15 tahun di birokrasi Pemkot Solo," kata dia.

"Saya masih banyak kekurangan, meski saya juga bangga telah berhasil mengubah mindset birokrasi Pemerintah Kota Solo," papar Rudy.

Rudy menuturkan dirinya tidak meninggalkan apa-apa kecuali Lurik dan Lima Mantap.

Lurik maksudnya Lurus dalam pengabdian, Ikhlas dalam pelayanan, sedangkan dan lima “Mantap” adalah mantap kejujuran, mantap kedisiplinan, mantap pelayanan, mantap organisasi, dan mantap gotong royong.

"Lurik dan Mantap itu telah tertancap dalam di lingkungan birokrasi Pemkot Solo, dan saya bangga dengan hal itu," katanya menegaskan. (*)

Share:

1 comments:

Arsip