SOLOSKOY.COM,
SOLO – Sejak Rabu (17/02/2021) FX Hadi Rudyatmo alias Rudy (61) tak lagi
menjabat Wali Kota Solo karena masa jabatannya berakhir.
Ia akan
digantikan Gibran Rakabuming Raka, pengusaha dan anggota PDI-P Solo yang juga putera sulung Presiden
Joko Widodo (Jokowi) setelah Gibran memenangi Pilkada Solo beberapa bulan lalu.
Sesudah
kembali menjadi orang biasa, Rudy meninggalkan rumah dinas Loji Gandrung dan
pulang ke rumah pribadinya di Pucangsawit, Jebres, Solo, yang berlokasi tak
jauh dari Sungai Bengawan Solo.
Pria
berkumis yang akrab disapa Pak Brengos ini langsung mengisi kegiatan
sehari-harinya dengan menjadi tukang las, sebuah profesi yang dahulu pernah
dilakoninya sebelum menjadi wali kota dan Wakil Wali Kota Solo.
Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), menggarap pekerjaan las orderan warga, di bengkel las di rumahnya. (FOTO : JOGLOSEMARNEWS.COM)/FB TRIAVIANTO |
Pada hari
pertama dan kedua setelah tak lagi menjabat, Kamis (18/02/2021) dan Jumat
(19/02/2021) ia pun menerima orderan pekerjaan las dari warga antara
lain pembuatan tandon air.
Bahkan
saking sibuknya, pada hari Jumat Rudy yang semula berencana akan ke Kantor DispendukcapilSolo untuk mengurus perubahan status dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) bersama
mantan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, terpaksa menunda rencanana.
Hal itu awalnya diketahui dari informasi dalam Grup WhatsApp (WA) wartawan di Pemkot Solo, Jumat (19/02/2021) pagi.
Semula, pada
sekitar pukul 06.30 WIB staf Humas Pemkot Solo menginformasikan kepada para
wartawan bahwa Rudy dan Purnomo akan ke Kantor Dispendukcapil Solo pukul 08.00
WIB.
Namun, sekitar
satu jam kemudian, dia mengupdate informasi, bahwa Rudy batal ke Kantor Dispendukcapil
Solo karena ada banjir pesanan di bengkel lasnya di rumahnya di Pucangsawit.
Saat ditemui
sejumlah wartawan di rumahnya, Jumat menjelang siang, Rud membenarkan kabar
bahwa dirinya menunda kepergian ke Kantor Dispendukcapil Solo.
Menurut pria yang juga menjabat Ketua PC PDI-P Solo ini, selain sibuk menggarap order pekerjaan
las, dirinya juga harus menemui orang-orang yang bertamu dan orang-orang yang datang
untuk minta tolong untuk menebus ijazah sekolah.
Saat masih
menjabat wali kota, Rudy memang sering membantu para pelajar yang kesulitan
mengambil ijazah dari sekolah mereka setelah lulus, gara-gara masalah keuangan.
Rudy mengatakan,
sejak pagi sudah datang enam warga yang mengeluh tak bisa menebus ijazah anak mereka di sekolah masing-masing (SMA/SMK)
karena tidak memiliki biaya melunasi uang administrasi.
“Pagi-pagi
sudah ada enam warga yang datang ke rumah, meminta bantuan menebus ijazah
anaknya yang tertahan di sekolah, jadi ya melayani itu dulu,” ujarnya, dilansir joglosemarnews.com.
Hanya, Rudy tidak bisa langsung memenuhi permintaan warga tersebut, dan berjanji untuk membantu menyelesaikan masalah mereka.
"Tadi datang
untuk konsultasi dulu, saya tidak bisa langsung ambil begitu saja (ke sekolah),”
kata dia.
Selain harus
menemui beberapa tamu, termasuk yang hendak meminta bantuan tadi, Rudy juga mesti
menata pekerjaan barunya sebagai tukang las di bengkelnya.
Apalagi jumlah pesanan ternyata bertambah.
"Banyak
orderan ngelas di bengkel juga,” kata Rudy.
Dia mensyukuri
pekerjaan barunya sebagai tukang las, yang orderannya terus bertambah.
“Orderan
sementara dari temen-temen, nambah terus, entah temen-temen itu gojekan atau
beneran, tapi ya saya garap," ucapnya. (*)
Pak rudy jadi idola banyak orang
BalasHapus