Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Senin, 03 Mei 2021

Sambut Hardiknas, FKIP UMS Gelar Webinar Bersama Ketua Umum PGRI dan Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia

 

Webinar bertema Nilai Progresif & Pendidikan Abad 21 Ki Hajar Dewantara di UMS. FOTO : HUMAS UMS

SOLOSKOY.COM, SUKOHARJO - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UniversitasMuhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Seminar Online atau Webinar untuk menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Menurut siaran pers yang diperoleh redaksi SoloSkoy.com, webinar ini bertempat di Gedung Induk Siti Walidah UMS Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jateng, pada Sabtu tanggal 2 Mei 2021, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Webinar mengusung tema Nilai Progresif & Pendidikan Abad 21 Ki Hajar Dewantara, menampilkan beberapa narasumber yaitu  Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan sekaligus Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, Prof Dr H Sunaryo Kartadinata M Pd.

Kemudian, Rektor UMS sekaligus Ketua Umum Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI), Prof Dr Sofyan Anif MSi; dan Ketua Umum PengurusBesar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof Dr Unifah Rosyidi MPd.

Nilai Progresif Pendidikan

Dalam Webinar yang dihadiri lebih dari 900 peserta (para dosen, guru, mahasiswa, praktisi pendidikan, dan pemerhati pendidikan) ini Sofyan Anif memaparkan materi mengenai nilai progresif pendidikan abad 21.

Ia berbicara tentang pendidikan bukan sekadar transfer knowledge, tetapi juga transfer nilai.

Nilai karakter, kata rektor, tidak hanya ditentukan oleh sekolah, melainkan juga keluarga dan lingkungan.

Ia juga mengutip pemikiran pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, bahwa pendidikan harus mampu menghasilkan manusia yang berkarakter seimbang dalam intelektual, spiritual, dan emosional.

Faktor Siswa

Sedangkan Unifah Rosyidi menceritakan mengenai perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan, yang rela meninggalkan status kebangsawanannya demi membangun pendidikan yang menjadikan siswa sebagai pusat dalam pendidikan.

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI ini juga menegaskan pentingnya faktor among, momong, dan ngemong menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan.

"Guru harus dapat meralisasikan among, momong, dan ngemong dalam dunia pendidikan," kata Unifah.

Adapun Sunaryo Kartadinata menyampaikan Pendidikan Abad 21 adalah pendidikan inklusif dan adaptif sesuai dengan semboyan Tut Wuri Handayani yang dikenalkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai sarana untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

 Satu Abad Silam

Sedangkan Ketua Penyelenggara sekaligus Dekan FKIP UMS, Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum, saat membuka  webinar menyebutkan pikiran Ki Hajar Dewantara yang disampaikan satu abad lalu.

Pemikiran  itu  mengenai kemerdekaan belajar dan nilai-nilai keteladanan, keluhuran budi, kepemimpinan, dan nilai-nilai gotong royong melalui falsafah Tut Wuri Handayani menjadi penghela penting dalam mengelola, mengembangkan, dan menggerakkan pendidikan era global sekarang ini.

Dalam webinar juga disampaikan pengumuman Kejuaraan Nasional Lomba Nasional Cipta Puisi Edukasi Masa Pandemi (CPE-MP), Lomba Nasional Inovasi Pembelajaran Abad 21 Masa Pandemi (IPA-21 MP), dan Lomba Nasional Koreografi Senam Imaji Masa Pandemi (KSI-MP). (jun)

Share:

2 comments: