Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Rabu, 01 Desember 2021

Temui Agen Perjalanan Wisata di Jatim, Kepala Dinas Pariwisata Solo Tegaskan Solo Aman Dikunjungi Wisatawan dan Siap Jadi Wellness City

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo, Aryo Widyandoko, saat gathering bersama para pengelola agen perjalanan wisata Jatim. FOTO : DOK  BPPD SOLO

SOLOSKOY.COM, SURABAYA - Isu kesehatan menjadi topik yang banyak diperbincangkan, termasuk untuk urusan berwisata. Terlebih dalam kondisi pandemi seperti sekarang.

Wisata kebugaran atau wellness tourism kini menjadi tren wisata baru yang diminati masyarakat di era pandemi Covid-19, dan diprediksikan akan terus berlangsung pascapandemi.

Untuk itu Kota Solo sudah menyiapkan dan menyambut sektor pariwisata kebugaran dan kesehatan. Kota Solo terus berbenah untuk menjadikan kota ini sebagai ikon Wellness Tourism di Tanah Air.

Demikian diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo, Aryo Widyandoko, di hadapan pengelola agen perjalanan wisata Jawa Timur (Jatim). Acara tatap muka dengan agen perjalanan wisata Jatim itu berlangsung di Hotel Alana, Surabaya, Selasa (30/11/2021).

“Selain infrastruktur yang mendukung wellness tourism, stake holder pariwisata di Kota Solo juga telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung tren wisata baru di di era pandemi tersebut. Mulai dari vaksinasi, program CHSE dan lainnya,” katanya, dalam siaran pers yang dikirim ke redaksi SoloSkoy.com.   

Selain bertemu dengan travel agent di Jawa Timur, rombongan BPPD juga melakukan kunjungan media ke kantor redaksi Tribunjatim.com dan Surya. Mereka ditemui Pemred Tribunjatim.com, Tri Mulyono, dan jajaran pimpinan lainnya.

 BPPD Surakarta di kantor redaksi Tribunjatim.com dan Surya,ditemui Pemred Tribunjatim.com, Tri Mulyono (kanan).

Sudah Tersedia

Ditambahkannya, wisata bugar menyangkut kebugaran fisik, kebugaran mental dan kebugaran jiwa. Sejumlah fasilitas untuk mendukung hal itu sudah tersedia di Kota Solo, dan sebagian dalam proses pembangunan.

Wellness Tourism juga tak bisa terpisahkan dengan Sport Tourism. Kota Solo pun sudah punya fasilitas pendukung olahraga yang mumpuni dan sebagian dalam proses penyelesaian dan perencanaan untuk dibangun,” katanya.

Selain Aryo, juga disertai pengurus BPPD (Badan Pormosi Pariwisata Daerah) Kota Solo. Dalam kesempatan itu juga berlangsung diskusi dan tanya jawab antara agen perjalanan dengan BPPD Solo seputar pariwista di Kota Solo dan sekitarnya.

Retno Wulandari, Ketua BPPD Kota Solo, menambahkan, di Solo juga ada fasilitas kebugaran dan kesehatan yang mumpuni.

“Ada Stadion Manahan dengan fasilitas sesuai standar FIFA serta lima stadion mini lainnya yang rumputnya juga berstandar FIFA. Ada velodrome balap sepeda, ada GOR basket dan bulutangkis kelas nasional, ada Edutorium indoor berdaya tampung 10.000 orang, arena untuk berenang, bowling hingga berkuda dan panahan banyak bertebaran di kota ini. Serta masih banyak lagi fasilitas olahraga di kota Ini,” tambahnya.

Budaya dan Tradisi

Dikatakannya, untuk mendukung kebugaran mental dan spiritual banyak lokasi yang bisa dituju mulai Masjid Agung, Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan sejumlah titik lainnya yang selama ini banyak menyajikan kegiatan-kegiatan kebudayaan dan tradisi.

Di Kota Solo juga banyak berlangsung kegiatan haul (peringatan kematian) dari sejumlah tokoh yang selalu dihadiri ribuan orang dari berbagai tempat. Hal itu yang tidak dimiliki oleh kota lain.

Ada pula banyak program untuk wellness tourism di kota ini. Mulai dari tarian jawa, event pertunjukan budaya yang rutin dan konsisten digelar seperti festival keroncong, festival tari, SIPA dan lainnya.

“Tak hanya tarian Jawa, event pertunjukan dan kuliner khas, Kota Solo juga menyuguhkan wisata kebugaran (wellness tourism) yang beragam dan bernuansa lokal,” ujarnya.

Anggota BPPD lainnya, Anas Syahirul menambahkan, alternatif wisata kebugaran seperti spa tradisional, meditasi jawa dan lainnya juga tersedia. Kota Solo juga didukung dengan gudangnya kuliner sehat/kebugaran, mulai dari wedang rempah, jamu jawa, herbal, soto rempah hingga menu-menu tradisional yang kaya dengan bahan sehat seperti pecel, gudangan, trancam, dan lainnya. Soal memanjakan lidah dengan menu sehat, semua ada di Kota Solo.

“Semakin lengkap lagi, untuk mendukung terciptanya Wellness Tourism, stake holder pariwisata di kota ini juga sudah menerapkan pranata pariwisata berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Hotel, restoran dan lokasi iwisata di Solo telah menjalankan program CHSE tersebut,” ungkap Retno Wulandari.

Punya Komitmen Kuat

Aryo mengatakan, Pemerintah Kota Solo juga punya komitmen kuat dengan menjalankan program vaskinasi bagi seluruh warga Solo maupun penggerak wisata yang ada di kota ini. Semua yang terlibat dalam bisnis pariwisata dan UMKM sudah menjalani vaksinasi secara lengkap, dua kali vaksin. Program vaksinasi di Kota Solo juga menjadi yang tertinggi di Indonesia, melebihi target yakni 115 persen. Dan saat ini sudah menyasar vaksinasi pelajar.

Pondasi wellness tourism yang dibangun tersebut membuahkan hasil dengan telah dikukuhkannya Kota Solo sebagai salah satu kota percontohan Wellness City dan Wellness Tourism atau Kota Kebugaran dan Wisata Kebugaran di Indonesia. Pengukuhan dilakukan oleh Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada pertengahan Nopember 2021 kemarin. 

Solo punya brand pariwisata baru yakni “Solo Wellness City, The City of Java Wellness”. Solo akan menjadi pilot project. Selain Solo, ada kota lain yang dikukuhkan menjadi proyek percontohan wellness city di Indonesia yakni Yogyakarta dan Bali.

Berwisata  ke Solo dimudahkan dengan akses transportasi yang sangat mudah. Solo dapat dijangkau dengan mudah dengan  penerbangan, jalur kereta api hingga akses darat yang sangat gampang karena akses jalan tol melintasi kawasan ini. Ada bandara, stasiun besar dan terminal bus termegah di Indonesia.

Soal dukungan akomodasi penginapan, jangan ditanya lagi. Karena Solo memiliki kamar hotel berjumlah 5.227 kamar. Terdiri atas hotel berbintang yang berjumlah 56 hotel dan 85 hotel non-bintang. Belum lagi homestay dan sejenisnya. (*)

Share:

1 comments: