Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Minggu, 19 September 2021

Ekspos Kegiatan, Badan Promosi Pariwisata Daerah Solo Gandeng PRSSNI Surakarta

Pengurus BPPD Surakarta dan PRSSNI Surakarta berfoto bersama setelah penandatanganan kerja sama. 

SOLOSKOY.COM, SOLO - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Surakarta melakukan penandatanganan kerja sama dengan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional (PRSSNI) Cabang Surakarta dalam  bidang promosi dan ekspos kegiatan pariwisata.

Penandatanganan kerja sama di The Sunan Hotel Solo, Jumat (18/09/2021), tersebut dihadiri pengurus BPPD Kota Surakarta dan para pelaku bisnis media penyiaran radio di Kota Solo.

Kerja sama kedua belah pihak ditandai dengan penandatanganan berkas MOU oleh Ketua BPPD Kota Surakarta, Retno Wulandari, dan Ketua PRSSNI Cabang Surakarta, Kresna Wicaksono Nugroho.

Melalui perjanjian kerja sama ini diharapkan masing-masing pihak bisa meningkatkan kerja sama dan sinergi promosi untuk penguatan program pariwisata di Kota Surakarta.

Diskusi "Radio Talk"

Dalam kesempatan tersebut sekaligus digelar diskusi Radio Talk bertajuk “Peran Radio dalam Promosi Pariwisata” yang menghadirkan narasumber Komisioner Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Jawa Tengah, Anas Syahirul Alim, dan Praktisi Senior Radio, Guntoro Widiastanto.

Menurut Anas, dirinya masih sangat optimistis radio akan tetap eksis meski menghadapi tantangan di era disrupsi saat ini.

Justru sekarang, katanya, format radio di era kekinian harus bisa memanfaatkan kemajuan platform komunikasi. Jika itu bisa dilakukan maka peluang eksistensi radio dalam menjangkau audiens akan semakin besar. Termasuk, membantu mempromosikan sektor pariwisata.

Masih Eksis

“Kalau ada yang sering tanya, apakah radio masih ada maka selalu saya jawab radio masih eksis,” tegasnya, dalam siaran pers yang dikirim BPPD Solo kepada SoloSkoy.com, Senin (20/09/2021).

“Regenerasi audiens radio terus berjalan, kaum milineal masih tetap mendengarkan radio, tentu dengan cara mereka. Selain lewat mobil, juga dengan streaming lewat gadget mereka,” kata Anas.

Berkembangnya kanal media baru  berbasis internet, ucap Anas, membuat radio menghadapi tantangan yang besar. Kuncinya ada pada kreatifitas, adaptasi dan inovasi yang dibutuhkan radio untuk bertahan.

“Kompetisi radio tak hanya dengan sesama radio, atau dengan televisi maupun koran. Tetapi juga harus berkompetisi dan mengakomodasi media-media baru di era digital,” papar Anas.

Berperan Strategis

Anas juga menambahkan radio punya peran  sangat strategis untuk promosi dan pengembangan pariwisata, apalagi di tengah kondisi pariwisata yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.  

“Lewat narasinya, radio bisa menggerakkan masyarakat untuk bisa datang ke tempat wisata dengan penggambaran yang lengkap. Atau menggerakkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan di lokasi wisata dan seterusnya,” kata Anas.

“Kita berharap radio bisa menyuguhkan narasi cerita yang komplet tentang kegiatan wisata, sehingga nikmat dikonsumsi sambil nyetir mobil atau sambil kegiatan lain,” ujarnya.

Sedangkan Guntoro Widiastanto menyebutkan, kunci pengelolaan radio agar tetap eksis ada di SDM (Sumber Daya Manusia) dan programnya.

Acara “Kering”

Contoh sederhana, pemahaman penyiar terhadap acara atau program yang dibawakan sangat penting. Karena Guntoro  sering mengamati program acara “kering”, karena penyiar sendiri kurang memiliki bekal terhadap acara yang dibawakan.

Dia juga menyarankan untuk mendukung pariwisata, radio bisa menggunakan ikon-ikon tertentu baik program maupun lokasi-lokasi yang menjadi tujuan wisata dalam program siaran mereka. 

Sementara itu Ketua BPPD Kota Surakarta, Retno Wulandari menuturkan di situasi pandemi di mana mobilitas dibatasi, minat mendengarkan radio semakin tinggi, sehingga momentum ini bisa digunakan untuk mendukung program percepatan kebangkitan sektor pariwisata.

“Informasi tentang penerapan protokol kesehatan, capaian vaksinasi serta pembukaan destinasi wisata kembali sangat bermanfaat untuk masyarakat atau wisatawan yang akan datang ke Kota Solo,” tuturnya. (jun)

Share:

2 comments:

Arsip