![]() |
Pendiri Mega Bintang, Mudrick SM Sangidu. |
SOLOSKOY.COM,
SOLO – Sejak beberapa hari lalu berhembus kabar bahwa Presiden Joko Widodo
(Jokowi) akan mereshuffle kabinetnya dengan mengganti beberapa menteri.
Pendiri Mega Bintang, Mudrick SM Sangidu, ikut mengomentari kabar tersebut saat dihubungi wartawan, Selasa (20/04/2021).
“Silakan kalau mau ada reshuffle, sebulan tiga kali pun nggak apa-apa karena rakyat tidak akan menggubris, dan tidak ada pengaruhnya ke rakyat,” katanya menegaskan.
Mengapa demikian?
Sebab, menurut Mudrick, kondisi rakyat sekarang sedang dalam kesulitan ekonomi sehingga yang mereka pedulikan adalah urusan perut.
Banyak PHK
“Saya dapat info nyata dan valid dari kawan-kawan pengusaha bahwa sekarang banyak perusahaan mem-PHK karyawan, dan hanya sekitar 40 persen perusahaan yang aktif, itu pun mereka sambat,” kata Mudrick, yang juga Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jateng.
Kondisi demikian menurutnya bisa segera menciptakan krisis ekonomi, yang jika tak diatasi pemerintah akan naik menjadi krisis politik lalu menjadi krisis sosial.
“Krisis sosial saat rakyat lapar kalau berlarut-larut akan memunculkan kekuatan rakyat atau people power,” ujar Mudrick.
Tak Akan Mampu Melawan
Ia mengingatkan agar pemerintah tidak alergi dengan istilah people power.
“Siapa pun presidennya, dia tidak akan mampu melawan people power atau kekuatan rakyat,” tegasnya.
Mudrick mengatakan, rakyat tidak peduli dengan reshuffle karena berada dalam keadaan ekonomi yang parah, ditambah lagi korupsi masih merajalela, dan wakil rakyat (dari DPRD kota/kabupaten, provinsi hingga Pusat) hampir tidak berfungsi.
“Jangan jadikan pandemi Covid-19 untuk mengkambinghitamkan krisis ekonomi, dan jangan jadikan pandemi untuk menutupi merajalelanya korupsi,” tegasnya.
Prabowo dan Sandiaga Layak Diganti
Mengenai mantan seteru Jokowi dalam Pilpres, Prabowo Subiyanto yang kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan), dan Sandiaga Uno yang menjadi Menteri Pariwisata, Mudrick menyebut keduanya layak diganti jika Jokowi mereshuffle kabinet.
“Sebab, keberadaan mereka sebagai menteri tidak bermanfaat untuk mantan-mantan pendukung mereka dalam Pilpres dulu, yang sekarang dipenjarakan pemerintah,” katanya.
Menurut Mudrick, Prabowo dan Sandi tak peduli padahal dahulu para tokoh itu berjuang mati-matian mendukung Prabowo-Sandi saat Pilpres, termasuk Habib Rizieq Shihab.
Melecehkan Habib Rizieq
Menurut Mudrick, hampir pasti Dahnil Anzar bertindak demikian karena diperintah bosnya, yakni Prabowo.
“Prabowo takut diganti alias direshuffle sehingga dia menunjukkan loyalitasnya yang luar biasa kepada Jokowi dengan jalan mengecam habis-habisan Habib Rizieq Shihab melalui jubirnya,” ucap Mudrick.
Mudrick
pun menyoroti kabar yang beredar bahwa Prabowo (dan juga pihak Badan Intelijen
Negara atau BIN) membentuk pasukan.
“Apakah Prabowo terancam keselamatannya sehingga harus membuat pasukan?” katanya.
Mudrick
menilai yang dilakukan Prabowo maupun BIN tidak wajar.
“Kalau mereka tidak terancam keselamatannya, lalu untuk apa membuat pasukan?” ujarnya. (jun)
Tokoh kita yang satu ini tidak pernah ketinggalan dalam mengambil momentum. Sikapnya yang tegas, lugas, seharusnya bisa memotivasi generasi muda saat ini.
BalasHapusReshuffle atau perombakan kabinet selalu mengundang pro-kontra
BalasHapusBener pak mudrick, saat ini reshuffle nggak penting untuk rakyat
BalasHapus