Portal Berita Derah, Nasional dan Global

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Minggu, 14 Februari 2021

Geger Terbaru di Keraton Solo : Kapolresta Surakarta dan Wali Kota Solo Ogah Ikut Campur, Ini Alasannya


Saat terjadi insiden dua puteri keraton terkurung, di seputar keraton tampak sejumlah anggota kepolisian dari Polresta Surakarta (FOTO : TRIBUNSOLO.COM)

SOLOSKOY.COM, SOLO – Konflik internal terkini dalam keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) awal 2021 ditandai oleh kabar dikurungnya dua puteri dan sejumlah abdi dalem selama tiga hari di Keputren Keraton Solo.

Dua puteri tersebut adalah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari alias Koes Moertijah (Gusti Moeng) yang juga  Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo dan keponakannya, GKR Timoer alias GRAj Rumbai Kusuma Dewayani.

Mereka diduga dikunci sejak Kamis (11/02/2021) oleh pendukung seteru Gusti Moeng, Raja Paku Buwono (PB XIII) Hangabehi yang juga kakak kandung Gusti Moeng dan ayahanda GKR Timoer.

Setelah tiga hari dua malam terkurung di Keputren Keraton Solo, bahkan kabarnya tanpa fasilitas listrik dan peranti dapur (kompor dan gas), rombongan Gusti Moeng akhirnya bisa keluar, Sabtu (13/02/2021) sore.

Saat berlangsung insiden di lokasi yang dilindungi Undang Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya itu, tampak sejumlah anggota kepolisian dari Polresta Surakarta (Polresta Solo).

BACA JUGA : Geger Terbaru di Keraton Solo : Rombongan Gusti Moeng Terkurung Atau Sengaja Tak Mau Keluar dari Keputren?

Apakah pihak kepolisian ikut terlibat dalam konflik internal terkini yang sudah muncul sejak 17 tahun (mulai 2004) ini?

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, kepada wartawan mengatakan pihaknya tak mencampuri konflik di keraton karena merupakan masalah internal.

"Kalau seputar masalah internal keluarga keraton, dipersilakan untuk diselesaikan secara internal keluarga keraton juga," katanya, Jumat (12/2/2021).

"Kecuali jika ada tindakan melawan hukum, baru menjadi ranah Polri," ujar Ade menambahkan.

Mengenai kehadiran para anggota Kepolisian, menurut Kapolresta hal itu dilakukan sebagai bentuk patroli memantau Keraton Solo demi keamanan dan ketertiban masyarakat.

BACA JUGA : Geger Terbaru di Keraton Solo : Rombongan Gusti Moeng Akhirnya Keluar dari Keputren Keraton

Pernyataan senada disampaikan oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo alias Rudy.

Kata Rudy, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak mau ikut campur dalam insiden dugaan pengurungan dua puteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat lantaran merupakan masalah internal keluarga.

"Biar diselesaikan kekeluargaan saja, kita tidak bisa campur tangan," ucap Rudy menjawab pertanyaan wartawan di Solo, Sabtu (13/2/2021).

Adapun pihak PB XIII Hangabehi melalui Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KRA Dany Narsugama, dalam konferensi pers mengatakan mengajak pihak kepolisian untuk membantu mediasi dengan Gusti Moeng saat berada dalam keputren Jumat (12/2/2021) sore.

Lalu, katanya, pihak kepolisian kembali ke kompleks Keputren Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sabtu (13/2/2021), yang kemudian diikuti keluarnya rombongan Gusti Moeng dari keputren. (*)

Share:

1 comments:

Arsip